Kamis 09 Aug 2018 18:40 WIB

IGF 2018 Jadikan Solo Pusat Peradaban Gamelan

Para seniman gamelan dari berbagai mancanegara ikut memeriahkan IGF 2018.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sebanyak 73 kelompok gamelan telah bersiap memulai soft opening  Internasional Gamelan Festival 2018. Kelompok gamelan tersebut berasal dari kelompok gamelan warga dan pelajar.
Foto: Republika/Andrian Saputra
Sebanyak 73 kelompok gamelan telah bersiap memulai soft opening Internasional Gamelan Festival 2018. Kelompok gamelan tersebut berasal dari kelompok gamelan warga dan pelajar.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Internasional Gamelan Festival (IGF) dibuka Kamis (9/8) sore. Soft Opening IGF berlangsung meriah dengan suguhan pentas gamelan dari 73 kelompok gamelan masyarakat dan pelajar. Masing-masing kelompok gamelan bersautan memainkan musik gamelan.

Mereka memainkan musik gamelan di sepanjang jalan Slamet Riyadi mulai dari Plasa Sriwedari hingga Gladak. Pada malam hari nanti, pembukaan IGF masih berlangsung dengan suguhan tiga maestro komposer tanah air yakni Rahayu Supanggah (Solo), I Wayan Gede Yudane (Bali), dan Taufiq Adam (Jakarta).

Art Direktur IGF, Garin Nugroho mengatakan penyelenggaraan IGF menjadi momentum bagi kota Solo untuk menjadi kota peradaban gamelan. Sebab, tak hanya dari Solo, IGF 2018 juga mendatangkan para seniman gamelan dari berbagai mancanegara untuk memeriahkan IGF 2018 yang akan berlangsung hingga 16 Agustus.

“Tema besarnya kan peradaban gamelan. Hari ini kita meletakan solo sebagai centrum peradaban gamelan itu dengan mengundang kembali gamelan gamelan dalam bentuk diaspora yang mengglobal itu ya,” kata Garin disela-sela pembukaan IGF.

Ia menambahkan pada gelaran IGF tersebut juga dijadikan ajang bagi seniman dan musisi musik dari berbagai negara untuk mengenal lebih dekat tentang gamelan. IGF juga menjadi momentum bagi pelaku seni gamelan kembali ke tanah air untuk unjuk kebolehan dalam pentas musik gamelan.

“Ada 140 kelompok gamelan dan mereka pulamh kampung dengan biaya tiket sendiri. Dan ini pulang kampung untuk sering tentang perkembangan gamelan ke depannya,” katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement