Jumat 10 Aug 2018 06:00 WIB

Siarkan Penghina Islam, Sky News Diboikot dari Stasiun

Menteri Transportasi Victoria menilai tayangan tersebut menampilkan kebencian.

Red: Ani Nursalikah
Menteri Transportasi Jacinta Allan menegaskan ujaran kebencian tak punya tempat di ruang publik negara bagian Victoria, Australia.
Foto: ABC
Menteri Transportasi Jacinta Allan menegaskan ujaran kebencian tak punya tempat di ruang publik negara bagian Victoria, Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Menteri Transportasi Negara Bagian Victoria, Australia, Jacinta Allan, memerintahkan pengelola jaringan kereta api Metro Trains menghentikan penanyangan Sky News di layar-layar televisi yang dipasang di stasiun di Melbourne. Tindakan tersebut diambil Pemerintah Victoria setelah saluran TV berita 24 jam ini menayangkan wawancara dengan Blair Cottrell.

Cottrell merupakan mantan pimpinan United Patriots Front (UPF) yang pada September tahun lalu terbukti bersalah menghina umat Islam. Pengadilan Melbourne saat itu mengadili Cottrell bersama dua rekannya yang memeragakan adegan penyembelihan boneka sebagai bentuk protes terhadap rencana pembangunan masjid di Bendigo.

Saat itu para terdakwa yang dikenal sebagai 'Bendigo Three' berdalih, video aksi mereka yang diunggah ke medsos sebagai bentuk kebebasan berbicara. Namun, hakim pengadilan tidak sependapat, dan menyatakan video tersebut secara nyata dimaksudkan untuk sebagai upaya penghinaan serius atau memperolok-olokkan umat Islam.

Baca juga: Tolak Masjid dengan Sembelih Boneka, Tiga Pria Jadi Tersangka