Jumat 10 Aug 2018 05:19 WIB

Tim Evakuasi Cari Empat Korban Tertimbun Tanah di Lombok

Gempa pada Ahad (5/8) turut menyebabkan tanah longsor di Dusun Dompo Indah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nur Aini
Tim Medis Relawan ACT memberikan pelayanan kesehatan kepada korban gempa bumi yang tinggal di tenda pengungsian di Dusun Loang Sawah, Desa Bentek, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara pada Rabu (8/8).
Foto: dok. ACT
Tim Medis Relawan ACT memberikan pelayanan kesehatan kepada korban gempa bumi yang tinggal di tenda pengungsian di Dusun Loang Sawah, Desa Bentek, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara pada Rabu (8/8).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA -- Sebanyak empat korban dilaporkan terbawa longsor di bawah tebing curam di Dusun Dompo Indah, Desa Selengan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Tanah tersebut longsor akibat gempa berkekuatan 7,0 SR yang mengguncang Lombok pada Ahad (5/8). Gempa tersebut juga menyebabkan delapan rumah di dusun tersebut berada di tanah miring.

Proses pencarian korban dilakukan oleh Basarnas, TNI, Polri, relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan sejumlah lembaga lainnya. Akan tetapi, pencarian korban mengalami kendala akibat gempa susulan membuat tebing setinggi sekitar 40 meter mudah runtuh.

Tim rescue relawan ACT dari Jawa Timur, Samsul Alifin mengatakan, relawan ACT menjadi bagian dari tim rescue di Dusun Dompo Indah. Tim rescue relawan ACT bekerja untuk menolong dan menyelamatkan orang yang masih hidup. Tim rescue juga ikut mencari korban yang belum ditemukan.

"Di sini ada empat orang rescue dari ACT, ada tim yang mengantar makanan juga untuk relawan (pencari korban) yang ada di sini," kata Samsul kepada Republika.co.id di Dusun Dompu Indah, Kamis (9/8)

Samsul mengatakan, diperkirakan ada delapan rumah roboh akibat gempa yang menimbulkan longsor. Di longsoran tanah ini ,belum ditemukan satupun korban sejak terjadi gempa bumi. Sementara saat melakukan pencarian, gempa susulan terus terjadi sehingga tanah dari tebing terus turun.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id di lokasi pada Kamis (9/8) sore, di Desa Selengan banyak rumah yang hancur. Bahkan, jalan yang menghubungkan Desa Selengan dan Desa Gumantar terputus. Di salah satu ujung jembatan penghubung kedua desa tersebut patah.

Penanggung jawab evakuasi di Dusun Dompo dari Basarnas, Aprintinus mengatakan, medan sulit membuat evakuasi terkendala. Tim pencari korban menggunakan canton (penyemprot air) untuk mengikis tumpukan tanah yang diperkirakan mengubur korban. Alat berat belum bisa digunakan pada Kamis.

"Karena masih ada gempa susulan, itu yang membuat terkendala dan kesulitan," ujarnya.

Ia menyampaikan, evakuasi baru dilakukan dua hari. Sementara, korban yang tertimbun kemungkinan ada empat orang. .

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement