Jumat 10 Aug 2018 08:55 WIB

Cawapres Sandiaga, Demokrat: Gerindra tidak Transparan

Demokrat tidak setuju Sandiaga mendampingi Prabowo.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Ani Nursalikah
Suasana di depan kediaman Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jumat (10/8).
Foto: Republika/Inas Widyanuratikah
Suasana di depan kediaman Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jumat (10/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menjelaskan alasan tidak menerima Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto. Menurut Syarief, nama Sandiaga tidak pernah dibicarakan sebelumnya.

"Pertama, karena tidak pernah dibicarakan. Tidak pernah dibahas. Kemudian yang kedua, ada sesuatu yang tidak jelas. Sesuatu itu kita lihat saja nanti," kata Syarief di kediaman Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, sebelum melakukan rapat majelis tinggi, Jumat (10/8).

Ia mengatakan, hal yang dilakukan Gerindra tidaklah transparan. Oleh karena itu, Demokrat tidak menyetujui pilihan Prabowo terkait Sandiaga yang akan mendampinginya pada Pilpres 2019.

"Gerindra tidak curang, tapi tidak transparan," kata dia ketika ditanya pandangannya atas langkah Gerindra.

Petinggi Demokrat lainnya, Roy Suryo mengatakan arah dukungan partainya akan ditentukan pagi ini melalui rapat majelis tinggi. Apakah akan merapat ke kubu Jokowi yang komunikasinya dibangun setahun lalu, atau dengan kubu Prabowo yang hanya sebulan lalu, semuanya akan segera diputuskan.

Baca juga: Demokrat Tegaskan tidak akan Abstain

photo
Suasana di depan kediaman Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jumat (10/8). Foto: Republika/Inas Widyanuratikah

"Pasti akan mendukung salah satu karena memang dalam aturan Undang-undang, meskipun ada pendapat hukum yang mengatakan bisa saja KPU berubah. Tapi kami masih terbuka dengan opsi manapun," kata dia, sebelum memasuki kediaman SBY.

Partai Demokrat melakukan pertemuan majelis tinggi di kediaman SBY, Jumat pagi, dijadwalkan pukul 08.00 WIB. Pantauan Republika.co.id, sejumlah petinggi partai mulai berdatangan sebelum pukul 08.00 WIB.

Sebelumnya, terjadi polemik antara Partai Demokrat dan Partai Gerindra setelah Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengumumkan calon wakil presiden yang akan mendampingi dirinya adalah Sandiaga Uno. Salah satu petinggi demokrat, Andi Arief bahkan menyebut Prabowo sebagai jenderal kardus.

Pada Kamis (9/8) kedua partai mencoba merundingkan permasalahan mereka. Prabowo Subianto sempat mengunjungi kediaman SBY untuk melakukan komunikasi kelanjutan koalisi. Namun, pada akhirnya Demokrat tidak datang dalam deklarasi yang diadakan Prabowo malam tadi dan tidak setuju Sandiaga Uno sebagai pendamping mantan danjen Kopassus tersebut.

Baca juga: Bukan Prabowo, Tetapi Malah Jokowi Pilih Ulama Jadi Cawapres

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement