Jumat 10 Aug 2018 11:14 WIB

ACT Jabar Kirim Tujuh Truk Logistik Pangan ke Lombok

Bantuan tersebut merupakan hasil swadaya dan sumbangan masyarakat Jawa Barat.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Agus Yulianto
 Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Barat mengirimkan bantuan kepada korban bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sebanyak tujuh truk berisikan logistik pangan diberangkatkan pada Jumat (10/8) pagi.
Foto: dokumentasi
Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Barat mengirimkan bantuan kepada korban bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sebanyak tujuh truk berisikan logistik pangan diberangkatkan pada Jumat (10/8) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Barat mengirimkan bantuan kepada korban bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sebanyak tujuh truk berisikan logistik pangan diberangkatkan pada Jumat (10/8) pagi.

Ketua ACT Jawa Barat Adi Nurdiansyah mengatakan, tujuh truk logistik tersebut mengangkut 6.000 paket bahan pangan. Bantuan ini akan diberikan kepada warga Lombok yang terdampak gempa beberapa waktu lalu.

photo
Tujuh truk pengangkut bantuan pangan ACT Jabar untuk korban gempa Lombok (Foto: Dukumentasi ACT Jabar)

"Kita mengirimkan bantuan dari masyarakar Jawa Barat untuk saudara korban gempa di Lombok. Ada tujuh truk yang mengangkut 6.000 paket pangan. Isinya beras 5 kg , minyak dua liter, dan gula 1 kg," kata Adi usai pelepasan truk logistik di Halaman Gedung DPRD Jawa Barat, Jumat (10/8).

Adi mengatakan, bantuan tersebut merupakan hasil swadaya dan sumbangan masyarakat Jawa Barat. Total bantuan yang dikirimkan sebagai tahap awal ini mencapai ratusan juta rupiah.

Bantuan ini, dikirim melalui jalur darat yang nantinua disambung menggunakan kapal kemanusiaan lewat jalur laut untuk menyeberang ke Lombok. Bantuan akan dibawa ke posko induk ACT di NTB yang nantinya akan disalurkan ke posko masing-masing daerah.

Menurutnya, bantuan ini hanya tahap awal yang dikirimkan ACT Jawa Barat. Akan ada bantuan lainnya yang menyusul selama fase tanggap darurat.

"Nantinya juga akan ada bantuan fase recovery. Fase recovery ini kita bangun lagi Lombok. Fasilitas umum, rumah sakit, masjid, sekolah yang memang roboh akibar gempa kita akan bantu bangun seperti yang sebelumnya juga kita lakukan waktu gempa Aceh," tuturnya.

Dia berharap, bantuan ini dapat meringankan duka para korban. Sebab, mereka sangat membutuhkan uluran tangan bantuan karena kehilangan materi setelah diguncang gempa 7 Skala Richter beberapa hari lalu.

Oleh karenanya, pihaknya mengajak masyarakat Jawa Barat untuk ikut memberikan bantuannya bagi korban gempa Lombok. Masyarakat bisa memberikan sumbangannya melalui ACT Jawa Barat.

"Semoga kontribusi masyarakat Jawa Barat bisa jauh lebih baik karena ini masih sebagian kecil dari potensi Jawa Barat yang bisa cukup besar," ujarnya.

Dia menyebutkan masyarakat yang mau bantu bisa langsung mengakses informasinya di media sosial Aksi Cepat Tanggap Jawa Barat baik Instagram atau Facebook. Selain itu, warga juga bisa mendatangi langsung kantor ACT Jawa Barat di Jalan Gitar Nomor 21, Turangga, Kota Bandung.

Pascagempa Lombok, ACT Jawa Barat juga mengirimkan loma orang relawan yang membantu proses rescue. Relawan ini nantinya akan digilir dengan yang lainnya selama Lombok masih membutuhkan bantuan.

Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Haris Yuliana melepas secara resmi keberangkatan tujuh truk bantuan tersebut. Haris berterima kasih pada seluruh warga Jawa Barat yang mau membantu menyumbangkan sebagian materinya untuk para korban.

"Ini kan bentuk kepedulian kita masyarajat Jawa Barat, sebetulnya banyak lembaga amal di jawa barat yang mengirimkan, alhamdulillah kemarin PJ Gubernur juga sudah berangkat ke sana bahkan memberikan bantuan langsung 3 miliar lebih sekarang amal kemanusiaan dari ACT, minggu depan mungkin Baznas," kata Haris.

Dia mengatakan, banyak lembaga amal dan kemanusiaan di Jawa Barat yang bisa dijadikan tempat menyalurkan donasi bagi warga. Sumbangan melalui lembaga formal ini dinilainya lebih terjamin penyalurannya dan bisa dipertanggungjawabkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement