Jumat 10 Aug 2018 12:26 WIB

Kanada tak Gubris Sanksi Saudi

Kanada menilai sanksi Saudi tak berpengaruh banyak.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Kedutaan Besar Arab Saudi di Ottawa, Kanada. Arab Saudi memanggil pulang duta besarnya di Ottawa setelah pemutusan hubungan diplomatik kedua negara.
Foto: David Kawai/The Canadian Press via AP
Kedutaan Besar Arab Saudi di Ottawa, Kanada. Arab Saudi memanggil pulang duta besarnya di Ottawa setelah pemutusan hubungan diplomatik kedua negara.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Pemerintah Kanada tidak akan mengadopsi sanksi ekonomi balasan terhadap Arab Saudi. Saat ini Saudi dan Kanada sedang terlibat dalam perselisihan diplomatik.

Menteri Keuangan Kanada Bill Morneau mengatakan pihaknya terus mengamati perkembangan setelah Saudi memutuskan membekukan semua transaksi perdagangan dengan Kanada. "Kami memperhatikan situasi ini, tentu saja, karena kami ingin memahami dampaknya," ujarnya pada Kamis (9/8), dikutip Anadolu Agency. 

Menurutnya, sampai saat ini perekonomian Kanada masih baik-baik saja dan belum merasakan dampak signifikan akibat pembekuan transaksi perdagangan oleh Saudi.

"Kami belum melihat perubahan signifikan di pasar kami, jadi apa pun yang mungkin atau tidak mungkin terjadi jelas tidak berdampak besar pada pasar kami," ucapnya.

Morneau menilai, hal itu menunjukkan bahwa perekonomian Kanada cukup kuat. "Ini adalah situasi yang harus kita saksikan, tetapi tak ada tantangan ekonomi yang besar," ujarnya.

Ia mengatakan, Kanada tak berencana mengambil aksi balasan terhadap Saudi.

Pada Jumat pekan lalu, Kanada menyatakan keprihatinan atas penangkapan aktivis masyarakat sipil Saudi, satu di antaranya adalah aktivis hak perempuan Samar Badawi.

Baca juga, Rusia Bela Saudi Terkait Perselisihan dengan Kanada.

Kanada menyerukan Saudi untuk segera melepaskan mereka. Namun Saudi tak menerima urusan dalam negerinya dicampuri.  Pada Ahad (5/8), Saudi memutuskan membekukan transaksi perdagangan dengan Kanada dan mengusir duta besar Kanada. Saudi juga memerintahkan 16 ribu siswa Saudi yang tengah menempuh pendidikan di Kanada untuk segera meninggalkan negara itu.

Saudi menginginkan para pejabat Kanada datang ke Riyadh dan membuat permintaan maaf secara publik karena telah ikut campur dalam masalah di negerinya. Namun Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menolak permintaan itu.

Trudeau mengatakan akan tetap menekan Saudi mengenai kebebasan sipil. Kendati demikian, ia tak menghendaki hubungan bilateral antara negaranya dan Saudi bubar. "Pembicaraan diplomatik terus berlanjut, kami tidak ingin memiliki hubungan yang buruk dengan Arab Saudi. Tapi kami akan terus menggarisbawahi tantangan terkait HAM, baik di Saudi dan tempat lain," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement