REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Singapore Airlines (SIA) akan menambah jumlah penerbangannya ke Indonesia. Penambahan ini dalam rangka mendukung acara IMF-World Bank Annual Meeting di Bali pada Oktober 2018 mendatang.
"Penambahan penerbangan sifatnya kalau ada event tertentu. Untuk IMF sepertinya kita akan tambah tapi kita belum bisa konfirm karena masih diurus dan lagi diproses," ujar Manager Public Relations Singapore Airlines Glory Henriette dalam Media Gathering di Jakarta, Jumat (10/8).
Ia menjelaskan, untuk penambahan penerbangan tersebut, Maskapai asal Singapura ini masih melakukan review. Pasalnya, perlu ada izin, serta slot tambahan agar pesawat bisa take off dan landing.
"Kita lagi review untuk penambahan di luar skejul. Kemungkinan nambah dua atau tiga lagi penerbangan," kata Glory.
Lebih lanjut, ia mengaku panitia acara IMF-World Bank Annual Meeting itu telah mengajak diskusi Singapore Airlines sebelumnya. "Mereka bikin komite dan ada grup chatting juga jadi bisa saling kontak, ada reguler meeting juga kita," tuturnya.
Glory menjelaskan, Singapore Airlines menyediakan penerbangan dari Singapura ke Bali serta Singapura ke Jakarta. "Acara IMF nantinya dihadiri Menteri Keuangan member IMF, dan lainnya, umumnya mereka mau langsung ke Bali. Ada pula staff-nya yang ada pre-meeting di Jakarta, jadi ke Jakarta dulu baru ke Bali. Kita buka semua penerbangan," kata dia memaparkan.
Ia menambahkan, Singapore Airlines selalu mendukung program pemerintah Indonesia. Maka bila ada acara tertentu yang menghadirkan banyak orang dari mancanegara datang ke Tanah Air, perusahaan selalu melakukan review.
"Kalau banyak sekali yang mau ke sini. Kita tambah atau upgrade (jadwal penerbangan ke Indonesia," ujarnya. Glory melanjutkan, untuk agenda Asian Games yang akan segera digelar di Jakarta dan Palembang, Singapore Airlines tidak ada tambahan penerbangan.
Saat ini Singapore Airlines memiliki sembilan penerbangan dari Singapura ke Indonesia atau sebaliknya. Ditargetkan, tahun ini jumlah penumpang dari Indonesia bertambah, namun Glory enggan menyebutkan angka targetnya.