REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cawapres Sandiaga Uno mengenakan baju biru saat mendaftarkan diri ke kantor KPU di Jakarta pada Jumat (10/8). Sandi yang datang bersama Capres Prabowo Subianto ini mengaku sengaja memakai baju biru demi mewujudkan pemilu yang sejuk.
''Biru kan sejuk, pemilunya juga harus sejuk," kata Sandiaga.
Sandiaga mengenakan kemeja lengan panjang warna biru serta peci hitam. Sedangkan, Prabowo memakai kemeja putih dan kopiah hitam.
Terkait tim kampanye, Sandiaga mengaku ingin membuat baju-baju yang menarik perhatian masyarakat. ''Sebentar kita akan duduk (bersama), saya senang sekali ada mas Agus (Harimurti Yudhoyono) bergabung, tadi saya cerita dengan Pak Prabowo, idenya brilian punya desain baju-baju yang menarik,'' ungkap Sandiaga.
Sementara pengamat politik Madjid Politika, Yandi Hermawandi, memperkirakan Pemilihan Presiden 2019 akan berjalan lebih adem dibanding sebelumnya. Hal ini karena melihat komposisi calon wakil presiden dari kedua belah kubu yang akan berkompetisi dalam hajatan lima tahunan tersebut.
Presiden Joko Widodo telah memilih Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presidennnya. Sedangkan Prabowo Subianto memilih Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga pengusaha Sandiaga Uno.
''Dengan melihat komposisi di atas, jelas tidak akan ada perdebatan dualisme Islam seperti menjelang masa-masa penutupan pendaftaran kemarin. Tarik ulur antara ulama GNPF pendukung Prabowo dengan ulama NU di pihak Jokowi,'' ujarnya.
Menurut dia, faktor keulamaan dari KH Ma'ruf Amin yang merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga turut menjadi pendingin situasi. Karena, ulama disegani oleh masyarakat.
Selain itu, ia mengatakan pilihan Prabowo untuk tidak menggandeng ulama lainnya sebagai cawapresnya juga turut mendukung tidak terjadinya perpecahan di kalangan Islam. Apabila Prabowo juga memilih calon wakil presiden dari kalangan Ulama, hal ini justru akan memicu semakin panasnya suasana dan memecah kalangan Islam.