REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Imam Besar New York, Amerika Serikat sekaligus Presiden Nusantara Foundation mengajak umat Muslim untuk saling menghormati pilihan politik. Ia mengajak agar sesama saudara Muslim tidak saling menyakiti.
"Apapun dan bagaimanapun sikap politik kita, hindari kata kasar, saling memburukkan, menjatuhkan, dan menfitnah," kata Ustaz Shamsi dalam siaran persnya, Jumat (10/8).
Ia juga menyampaikan keyakinan bahwa para calon pemimpin negeri melalui pemilihan presiden 2019 adalah putra-putra bangsa terbaik. Minimal dalam pandangan pemilihnya.
Pemimpin Pesantren pertama di Amerika Serikat ini mengatakan tidak baik jika merasa paling baik, merasa benar, merasa membawa misi kemaslahatan, apalagi merasa beragama. Tapi menjelek-jelekkan bahwa lawan politik.
Ia menyebutnya hal yang paradoksial. Ia memiliki pesan khusus kepada penduduk Indonesia beragama Islam, apalagi mereka yang berada di posisi kepemimpinan agama, Ustadz, Kyai, Habib, Syeikh, atau apapun gelar yang disandangnya.
"Kini masanya membuktikan bahwa politik dalam Islam itu bukan sekedar politik. Tapi politik yang berkarakter," katanya.
Kalaupun perjuangan bertujuan menang, kemenangan itu tidak selalu berarti menjatuhkan orang. Bahkan kemenangan politik dalam Islam tidak akan terlepas dari konsep besar Islam sebagai rahmatan lil-alamin.
"Semoga Allah menjaga kita semua dalam iman dan Islam, serta menjaga hati dan ukhuwah kita semuanya. Amin!," tutupnya.