REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Martak memastikan Ijtima GNPF Ulama II akan digelar dalam waktu dekat. Dia mengatakan, forum ijtima tersebut akan dilaksanakan pada awal pekan depan di Jakarta.
"Insya Allah awal pekan depan. Ya di Jakarta, pagi sampai selesai sore, ya enggak perlu waktu lama-lama lah. Cukup satu hari saja," ujar dia kepada Republika.co.id, Jumat (10/8).
Menurut Yusuf, akan ada beberapa ulama yang hadir dalam forum ijtima tersebut tapi memang dia mengakui tidak akan sebanyak Ijtima GNPF Ulama yang pertama. Ia meyakini hubungan antara satu ulama dengan yang lain berlangsung baik dan kompak.
"Kami nanti juga bisa melakukan teleconference, dan bisa mendapatkan mandat dari beberapa yang tidak hadir, jadi tidak terlalu besar seperti Ijtima Ulama yang kemarin, tapi kalau hadir ya senang sekali kami," ungkap dia.
Ijtima GNPF Ulama telah dilakukan pada 27-29 Juli lalu di Jakarta. Ijtima saat itu memutuskan mendukung Prabowo Subianti sebagai capres 2019. Selain itu, juga merekomendasikan dua nama sebagai cawapres pendamping Prabowo. Yaitu Salim Segaf Al-Jufri dan Ustaz Abdul Somad.
Dua nama tersebut diketahui berada dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk dipilih Prabowo. Abdul Somad menolak maju ke Pilpres karena lebih memilih fokus di dakwah. Sedangkan Salim Segaf, namanya tak muncul dalam pembahasan cawapres Prabowo lantaran tidak disepakati parpol koalisi.
GNPF Ulama pun kembali mengajukan usulan dua nama alternatif. Dua ini adalah Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym, dan Ustaz Arifin Ilham. Namun pada Kamis (9/8) malam, Prabowo tidak memilih nama-nama yang diusulkan itu.
Prabowo pada malam itu resmi memilih Sandiaga Salahudin Uno sebagai cawapresnya, dengan dukungan PKS, PAN, dan tentunya Gerindra. Demokrat baru bergabung ke dalam koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga pada Jumat (10/8) ini.