Sabtu 11 Aug 2018 09:00 WIB

Kanada Minta Jerman Bantu Selesaikan Krisis dengan Saudi

Jerman dan Swedia pernah menghadapi situasi seperti yang dialami Kanada saat ini.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Dwi Murdaningsih
Bendera Arab Saudi dan Kanada.
Foto: Al Bawaba
Bendera Arab Saudi dan Kanada.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland disebut meminta bantuan Jerman dan Swedia untuk menyelesaikan perselisihan diplomatik dengan Arab Saudi.  Sebelumnya Jerman dan Swedia pernah menghadapi situasi seperti yang dialami Kanada saat ini.

Seorang pejabat senior yang meminta identitasnya tak dipublikasikan mengungkapkan, Freeland telah menjalin percakapan dengan menteri luar negeri Jerman dan Swedia. "Freeland berusaha untuk belajar bagaimana mereka menyelesaikan perselisihan itu dan meminta dukungan mereka," kata pejabat itu saat dikonfirmasi pada Kamis (9/8), dikutip laman Al Araby.

Tak hanya Jerman dan Swedia, Freeland pun disebut akan menghubungi sekutu Saudi, yakni Uni Emirat Arab dan Inggris. Dua negara itu dinilai dapat membantu Kanada menyelesaikan perselisihan diplomatiknya karena memiliki ikatan hostoris yang cukup kuat dengan Saudi.

Pada Jumat pekan lalu, Kanada menyatakan keprihatinan atas penangkapan aktivis masyarakat sipil Saudi, satu di antaranya adalah aktivis hak perempuan Samar Badawi. Kanada menyerukan Saudi untuk segera melepaskan mereka. Namun Saudi tak menerima urusan dalam negerinya dicampuri.

Kanada tak Gubris Sanksi Saudi

Pada Ahad (5/8), Saudi memutuskan membekukan transaksi perdagangan dengan Kanada dan mengusir duta besar Kanada. Saudi juga memerintahkan 16 ribu siswa Saudi yang tengah menempuh pendidikan di Kanada untuk segera meninggalkan negara itu.

Saudi menginginkan para pejabat Kanada datang ke Riyadh dan membuat permintaan maaf secara publik karena telah ikut campur dalam masalah di negerinya. Namun Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menolak permintaan itu.

Trudeau mengatakan akan tetap menekan Saudi mengenai kebebasan sipil. Kendati demikian, ia tak menghendaki hubungan bilateral antara negaranya dan Saudi bubar. "Pembicaraan diplomatik terus berlanjut, kami tidak ingin memiliki hubungan yang buruk dengan Arab Saudi. Tapi kami akan terus menggarisbawahi tantangan terkait HAM, baik di Saudi dan tempat lain," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement