REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban tewas gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat(ntb) bertambah menjadi 387 orang. Jumlah korban tewas tersebut masih dimungkinkan bertambah.
"Diperkirakan jumlah korban meninggal akan terus bertambah karena masih ada korban yang diduga tertimbun longsor dan bangunan roboh," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho Sutopo melalui pesan tertulis, Sabtu (11/8).
Selain itu, Sutopo mengatakan kemungkinan juga masih ada korban meninggal yang belum didata dan dilaporkan. Verifikasi terhadap data korban meninggal terus dilakukan. Di Kabupaten Lombok Timur, misalnya, sebelumnya dilaporkan 11 orang meninggal dunia. Ternyata ada satu korban yang dilaporkan dua kali.
"Setelah diverifikasi, ternyata terjadi pencatatan ganda karena ada satu korban dilaporkan dua kali menggunakan nama panggilan dan nama lengkap," ujarnya.
Sutopo mengatakan korban meninggal dunia tersebar di Kabupaten Lombok Utara (334 orang), Kabupaten Lombok Barat (30 orang), Kabupaten Lombok Timur (10 orang), Kota Mataram (sembilan orang), Kabupaten Lombok Tengah (dua orang), dan Kota Denpasar (dua orang).
Sementara itu, korban luka-luka tercatat 13.688 orang. Pengungsi tercatat 387.067 jiwa tersebar di ribuan titik. Ratusan ribu jiwa pengungsi tersebut tersebar di Lombok Utara (198.846), Kota Mataram (20.343), Lombok Barat (91.372) dan Lombok Timur (76.506).
Selain itu, sejumlah wilayah di Lombok belum terjangkau bantuan setelah gempa berkekuatan 7 SR pada Ahad (5/8). Hal itu karena tim masih kesulitan menjangkau wilayah tersebut.
“Hingga H+6 masih terdapat beberapa pengungsi yang belum mendapat bantuan,” Sutopo.
Baca: BNPB: Sejumlah Daerah di Lombok Belum Tersentuh Bantuan