REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo menegaskan, hubungan Partai Gerindra dan Partai Demokrat di dalam koalisi tidak akdan terganggu hanya karena cicitan Wakil Ketua Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Andi Arief. Sebelumnya Andi Arief menyebut Prabowo Subianto sebagai 'jenderal kardus.'
Menurut dia apa yang dilakukan Andi Arief bukan mengatasnamakan partai melainkan pribadi. "Secara pribadi saya hormat kepada apa yang dilakukan tapi pertanggungjawabannya biarkan kepada yang bersangkutan. Jadi dia nge-tweet dengan akun pribadi bukan dengan akun Partai Demokrat jadi tanggungjawab kembali kepada yang bersangkutan," kata Roy di Cikini, Jakarta, Sabtu (11/8).
Roy menjelaskan, Komisi Pengawas (Kowas) internal Partai Demokrat juga tengah mengamati apa yang dilakukan Andi. Terkait ada atau tidaknya sanksi yang akan diberikan, menurut Roy, akan diserahkan kepada Kowas Partai Demokrat.
"Itu terserah Kowas, tapi saya tidak dalam posisi menilai andi arief," ujarnya.
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bersama AHY
Sebelumnya Andi Arief menyebut Prabowo sebagai 'Jenderal Kardus' melalui akun Twitter-nya pada Rabu malam. "Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke Kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus," cicit Andi Arief.
Baca juga, Andi Arief: Saya tak Pernah Buat Isu.
Ketika ditanya wartawan, Andi Arief mengakut tak pernah membuat isu selama berkarier politik. Hal itu dia katakan untuk memastikan apa yang dia tudingkan kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bukanlah isapan jempol.
“Saya Andi Arief tidak pernah membuat isu dalam karir politik saya,” ujar Andi ketika ditanya awak media apakah dirinya benar telah memastikan adanya politik transaksional yang dituduhkan kepada Partai Gerindra sebanyak Rp 500 miliar, Kamis (9/8) dini hari.
Dia juga menyatakan apa yang dia ungkap di akun media sosial Twitter miliknya merupakan unggahan yang ia kirimkan secara sadar. Dia menyebut tak pernah berbohong sehingga dia berani mempublikasikan pernyataan itu.
“Benar saya sadar dan bisa dicek dalam karir politik saya saya tidak pernah bohong dan data saya selalu akurat,” kata Andi.
Dia lalu meminta kepada awak media untuk menunggu perkembangan yang akan terjadi saat pertemuan antara Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Dia berharap dalam pertemuan tersebut, bisa membuahkan hasil yang melegakan.