Ahad 12 Aug 2018 02:14 WIB

Seribuan Perempuan Bandung Ikuti Tes Deteksi Kanker Serviks

Targetnya, 600 ribu warga Kabupaten Bandung mengikuti tes IVA.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Friska Yolanda
Sejumlah pasien melakukan pendaftaran pada Pemeriksaan Kanker Serviks Serentak melalui Ivatest, di klinik Pratama Medika Antapani, Jl Purwakarta, Kota Bandung, Jumat (29/7). (Mahmud Muhyidin)
Foto: Mahmud Muhyidin
Sejumlah pasien melakukan pendaftaran pada Pemeriksaan Kanker Serviks Serentak melalui Ivatest, di klinik Pratama Medika Antapani, Jl Purwakarta, Kota Bandung, Jumat (29/7). (Mahmud Muhyidin)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 1.080 perempuan usia subur di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, melakukan tes IVA deteksi dini kanker serviks. Kegiatan tersebut diinisiasi pihak kecamatan dan mendapatkan penghargaan dari Original Rekor Indonesia (ORI) atas keterlibatan lebih dari 1000 perempuan yang mengikuti tes.

Pemerintah Kabupaten Bandung menargetkan sebanyak 600 ribu pasangan usia subur di Kabupaten Bandung menjadi target IVA. Ketua Forum Kabupaten Bandung Sehat (FKBS), Kurnia Agustina mengatakan test IVA dilakukan secara serentak mulai dari tingkat nasional, provinsi serta tingkat kabupaten dan kota. 

"Ada 1.080 perempuan yang ikut melaksanakan deteksi dini kanker serviks di Soreang. Keterlibatan perempuan yang mencapai seribu lebih ini mendapatkan apresiasi," ujarnya, Sabtu (11/8).

Dia pun mengapresiasi para perempuan yang mulai sadar kesehatan dengan mau melakukan deteksi dini kanker serviks ini. Sebab meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap deteksi dini kanker serviks sangat sulit. Katanya, sepertiga jumlah penduduk Kabupaten Bandung adalah perempuan.

Ia menuturkan, 600 ribu pasangan usia subur menjadi target  program IVA tes. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dari APBD, atau pun inisiatif dan inovasi daerah untuk bisa mewujudkan target tersebut.

Nia menambahkan, kegiatan pencegahan dini kanker serviks diharapkan bisa diikuti oleh kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Bandung. Katanya, penyakit kanker menempati penyakit terganas nomor dua setelah penyakit jantung.

"Menjadi PR bagi kita agar masyarakat terutama perempuan sadar untuk melakukan pemeriksaan dini kanker serviks sebagai langkah pencegahan preventif," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement