REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali meraih penghargaan, kali ini apresiasi itu datang dari Gerakan Indonesia Beradab (GIB). Sabtu (11/8), ACT didaulat dalam GIB Awards 2018 sebagai salah satu organisasi non-profit yang menghimpun dan menyalurkan dana sosial bagi keberlangsungan keberadaban kemanusiaan.
Acara tersebut merupakan ajang penghargaan dan implementasi atas komitmen GIB tentang Kemuliaan Kemanusiaan (Human Dignity) melalui penguatan keluarga. Mengingat tahun politik segera tiba, GIB mencoba mengangkat tema “Kepemimpinan Beradab”. Ajang penghargaan ini juga merupakan bagian dari rangkaian acara Rakornas GIB 2018.
GIB mempercayai, keberadaan ACT sebagai salah satu organisasi non-profit saat ini cukup diperhitungkan. Hal ini melihat dan menimbang kontribusi ACT di setiap momen-momen kemanusiaan yang dinilai krusial, baik konflik dan bencana nasional maupun global. Selama 13 tahun, ACT dengan konsisten dan berkelanjutan melaksanakan misi sosial dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, hampir 64 negara telah terpapar misi kemanusiaan ACT.
ACT dinilai sebagai institusi yang mampu merepresentasikan upaya-upaya kehidupan beradab yang memberi dampak positif secara signifikan. Rekam jejak dan jaringan yang luas, baik dalam skala kecil maupun luas, sesuai dengan amanah yang diemban sebagai lembaga kemanusiaan.
Tidak hanya itu, ACT dinilai cukup memiliki kapasitas dan prestasi yang mumpuni untuk membangun peradaban pada ranah keluarga, lingkungan, dan komunitas millennial yang menjamur. Poin-poin tersebutlah yang akhirnya meyakinkan para juri, bahwa organisasi ini cukup matang menerima sebuah penghargaan peradaban.
“Apresiasi ini adalah bentuk penghargaan, bukan kepada kami sebagai pimpinan-pimpinan dari lembaga ACT. Tapi kepada seluruh relawan ACT yang sudah melakukan kiprahnya, aksinya, di dalam dan di luar negeri. Ada sekitar 500 ribu lebih relawan di seluruh dunia,” tutur Lukman Aziz selaku General Manager Media Network Development ACT ketika menerima penghargaan tersebut, Sabtu (11/8) lalu, seperti dikutip ACT News.
Sampai hari ini, ACT masih terus mengembangkan program-program kemanusiaan seperti Kapal Kemanusiaan, Humanity Food Truck, dan Pendidikan Tepian Negeri.
GIB Awards 2018 yang digelar pada Sabtu (11/8).
“Kita mengharapkan dukungan dan doanya agar kami bisa terus konsisten dan istikamah untuk meningkatkan kehidupan umat manusia menjadi lebih baik. Menghindari kepunahan peradaban umat manusia, mengingat konflik, perang, dan bencana yang tidak berhenti di muka bumi ini,” tambah Lukman.
GIB Awards 2018 juga memberikan penghargaan untuk Almarhum Sri Sultan Hamengkubuwono IX (mewakili Tokoh Kepemimpinan dengan Pengaruh Sosial-Budaya), Prof. Dr Baharuddin Jusuf Habibie (mewakili Tokoh Kepemimpinan dengan Pengaruh Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Politik), KH. DR. Ir. Sholahuddin Wahid (mewakili Tokoh Kepemimpinan dengan Pengaruh Sosial-Keagamaan), dan Prof. Dr. Euis Sunarti (mewakili Tokoh Akademik, Institusional dan Moral). Penghargaan juga diberikan untuk Masjid Jogokariyan (mewakili Institusi Sosial dengan Pengaruh Kepemimpinan dan Kaderisasi Sosial).