Ahad 12 Aug 2018 20:41 WIB

Kemen PUPR: Risha Alternatif Rekonstruksi Rumah di Lombok

Risha menggunakan sistem modular sehingga mudah dipasang dan lebih cepat selesai

Red: EH Ismail
Tekonologi Risha alternatif teknologi untuk membangun rumah korban gempa bumi di Lombok
Tekonologi Risha alternatif teknologi untuk membangun rumah korban gempa bumi di Lombok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) yang dikembangkan oleh Balitbang Kementerian PUPR telah banyak diaplikasikan oleh para pengembang perumahan. Risha juga dipergunakan saat rekonstruksi rumah-rumah yang hancur pasca bencana seperti di Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Yogyakarta.

Teknologi ini menggunakan sistem modular sehingga mudah dipasang dan lebih cepat penyelesaiannya dibandingkan konstruksi rumah konvensional. Biayanya juga terjangkau, mudah dipindahkan karena knock down, tahan gempa dan dapat dimodifikasi menjadi bangunan kantor, puskesmas, rumah sakit, sekolah, dan lainnya.

Teknologi Risha dapat mereduksi kesalahan berulang dalam membangun rumah, khususnya kesalahan sistem sambungan penulangan kolom, balok, sloof dan yang lainnya. Dengan teknologi Risha, panel yang digunakan sudah terstandarisasi serta sistem sambungan yang dapat dikendalikan dan dicek pada saat pelaksanaan maupun sesudahnya.

Teknologi Risha potensial untuk digunakan dalam rekonstruksi rumah yang mengalami kerusakan di Lombok. Risha juga telah diaplikasikan Kementerian PUPR terhadap dua unit rumah contoh yang digunakan sebagai Balai Dusun Akar-Akar Utara dan Sekolah Adat Bayan, Desa Karang Bajo di Lombok Utar. Balai Dusun Akar-Akar Utara ini kondisinya masih utuh meski mengalami guncangan gempa 7 Skala Richter, Minggu (5/8).

Aplikasi sistem pracetak seperti Risha lainnya adalah Rumah Susun Kayangan, Lombok Timur setinggi 4 lantai yang dibangun Kementerian PUPR melalui kontraktor PT. Brantas Abipraya, kondisinya saat ini tidak mengalami kerusakan meski jaraknya dekat dengan pusat gempa. Hal ini menunjukan keandalan teknologi Risha sehingga diminati pelaku industri konstruksi. Kecepatan dalam tahap pemulihan dan rekonstruksi menjadi faktor yang menentukan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, rehabilitasi dan rekonstruksi rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat akan dilakukan dengan sistem swakelola dengan konstruksi tahan gempa. Rehab rekon rumah yang rusak akan dilakukan setelah masa tanggap darurat selesai.

“Masyarakat tidak hanya menonton, namun akan dilibatkan dalam proses rekonstruksi rumahnya. Tim Kementerian PUPR akan melakukan pendampingan teknisnya,” kata Menteri PUPR usai Rapat Kabinet Terbatas mengenai Penanganan Bencana Alam NTB, di Kantor Presiden, Jumat (10/8).

Pelibatan masyarakat dalam rekonstruksi rumah pernah diterapkan di Aceh dan Yogyakarta. Hal ini menjadi bagian mitigasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai cara membangun rumah tahan gempa.

Rekonstruksi Rumah Keluarga Zohri Sudah 95%

Rekonstruksi rumah keluarga juara dunia lari 100 meter pada Kejuaraan Dunia Atletik U-20 Lalu Muhammad Zohri yang berada di Kecamatan Pemenang, Lombok Utara terus dilanjutkan oleh Kementerian PUPR melalui Direktorat Rumah Khusus Ditjen Penyediaan Perumahan bersama TNI. Saat ini progresnya mencapai 95%.

Rumah tersebut dilaporkan tidak mengalami kerusakan meskipun rumah disekitar mengalami kerusakan bahkan sebagian lainnya runtuh. |

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement