Senin 13 Aug 2018 09:46 WIB

GP Austria, Salah Satu Kemenangan Terindah Lorenzo

Duel ambisius antara Lorenzo dan Marquez bisa disaksikan di detik-detik terakhir.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Endro Yuwanto
Jorge Lorenzo
Foto: Hendrik Schmidt/dpa via AP
Jorge Lorenzo

REPUBLIKA.CO.ID, SPIELBERG -- Pembalap Ducati Corse Jorge Lorenzo terlibat pertarungan sengit sampai detik-detik akhir MotoGP Spielberg di Austria akhir pekan kemarin. Pembalap berjulukan X Fuera itu berhasil mengalahkan juara bertahan, Marc Marquez, sekaligus meninggalkan rekan satu timnya, Andrea Dovizioso 0,130 detik di belakang.

Lorenzo mengklaim podium satu di GP Austria salah satu kemenangan terindahnya tahun ini. Pembalap Spanyol ini hanya menempati urutan ke-14 di klasemen MotoGP 2018 saat GP Le Mans, namun sekarang melesat ke urutan ketiga. Ia pun bersiap mengalahkan raihan Valentino Rossi di tempat kedua.

Baca Juga

"Saya satu-satunya pembalap yang menggunakan ban lunak (soft) depan belakang di Austria. Itu adalah keputusan yang berani. Namun, saya harus berhati-hati di 10 lap pertama untuk menghemat ban sebaik mungkin. Meski panas, saya tak boleh membuat ban terlampau panas. Sektor ketiga sedikit merepotkan, sebab saya kehilangan hampir dua per sepuluh lap atas Marquez dan Dovi. Namun, saya harus memosisikan tubuh saya dengan tepat untuk menjadi lebih cepat di sektor ini," kata Lorenzo, dilansir dari Speedweek, Senin (13/8).

Lorenzo mengakui, dirinya menggapai Marquez secara bertahap. Ban belakang Marquez keras dan kuat. Cara menghadapinya adalah Lorenzo perlu menghemat energi dan ban, kemudian menggunakannya di lap-lap terakhir. "Saya menunggu dengan sabar, sampai waktu saya tiba. Ketika saya melihat Marc sedikit melambat saat mengerem, saat itulah saya menyerang. Akselerasi motor Ducati juga sangat membantu saya," kata dia.

Duel ambisius antara Lorenzo dan Marquez bisa disaksikan di detik-detik terakhir. Sama halnya dengan duel antara Francesco 'Pecco' Bagnaia dan Miguel Oliveira di tikungan terakhir Moto2, demikian juga antara Lorenzo dan Marquez.

"Ini salah satu kemenangan terbaik saya, meski bukan kemenangan terbaik saya selama di MotoGP. Namun, mengalahkan Marc adalah sesuatu yang istimewa. Menang dengan motor Ducati, itu juga luar biasa. Kemenangan ini akan selalu saya ingat sebab saya bertarung tanpa ampun sampai detik terakhir," kata Lorenzo.

Marquez masih menjadi pemuncak klasemen dengan mengantongi 201 angka, disusul Rossi (142 angka), dan Lorenzo (130). Dovizioso menyusul di peringkat empat klasemen dengan 129 angka. Kemudian Maverick Vinales (113) dan Danilo Petrucci (105).

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قُلْ لَّآ اَجِدُ فِيْ مَآ اُوْحِيَ اِلَيَّ مُحَرَّمًا عَلٰى طَاعِمٍ يَّطْعَمُهٗٓ اِلَّآ اَنْ يَّكُوْنَ مَيْتَةً اَوْ دَمًا مَّسْفُوْحًا اَوْ لَحْمَ خِنْزِيْرٍ فَاِنَّهٗ رِجْسٌ اَوْ فِسْقًا اُهِلَّ لِغَيْرِ اللّٰهِ بِهٖۚ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَّلَا عَادٍ فَاِنَّ رَبَّكَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Katakanlah, “Tidak kudapati di dalam apa yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan memakannya bagi yang ingin memakannya, kecuali daging hewan yang mati (bangkai), darah yang mengalir, daging babi – karena semua itu kotor – atau hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah. Tetapi barangsiapa terpaksa bukan karena menginginkan dan tidak melebihi (batas darurat) maka sungguh, Tuhanmu Maha Pengampun, Maha Penyayang.

(QS. Al-An'am ayat 145)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement