Senin 13 Aug 2018 12:35 WIB

Cara Ario Bayu Selami Karakter Sultan Agung

Ario perankan Sultan Agung dalam film besutan sutradara Hanung Bramantyo.

Ario bayu pemain film
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ario bayu pemain film "Soekarno: Indonesia Merdeka" saat memberikan keterangan pada temu media di salah satu pusat perbelanjaan, Jakarta, Kamis (14/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Aktor Ario Bayu kembali memerankan seorang tokoh tanah air. Kali ini dia memainkan karakter Sultan Agung dalam Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta besutan sutradara Hanung Bramantyo.

Untuk menyelami karakter raja Mataram itu, apa yang dia jadikan bahan riset?

"Semangatnya menjadi sebuah alat saya untuk bisa riset mengenai beliau. Kok ada seorang yang punya semangat untuk membebaskan diri dari penjajah, penjajah yang mengambil bukan miliknya," ujar Ario dalam konferensi pers di Jakarta, Ahad (12/8) malam.

Semangat itu yang kemudian menuntunnya pada buku-buku mengenai sang sultan dan tokoh-tokoh sejarah yang berkaitan dengan sosok sultan.

Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta yang juga bekerjasama dengan Mooryati Soedibyo Cinema berfokus pada sepak terjang Sultan Agung yang menyatukan adipati-adipati di tanah Jawa yang tercerai bera. oleh politik VOC yang dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen, di bawah panji Mataram.

Kemarahan Sultan Agung kepada VOC memuncak ketika ia mengetahui bahwa VOC tidak memenuhi perjanjian dagang dengan Mataram dengan membangun kantor dagang di Batavia.

Ia pun mengibarkan Perang Batavia sampai meninggalnya JP Coen dan runtuhnya benteng VOC. Selama perjuangan ini, Sultan Agung juga harus menghadapi berbagai pengkhianatan yang terjadi padanya.

Selain Ario Bayu, sederet aktor tanah air lain juga terlibat dalam film ini antara lain Lukman Sardi, Teuku Rifnu, Anindya Putri, Adinia Wirasti, Mathino Lio, Putri Marino dan Christine Hakim.

Baca juga: Hanung Hadapi Tantangan Berat Buat Film Sultan Agung

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement