Senin 13 Aug 2018 12:55 WIB

Klarifikasi Lindsay Lohan Soal Komentar Buruk Gerakan #MeToo

Lohan sempat menyebut lemah sejumlah orang yang membuka diri lewat gerakan #MeToo.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Lindsay Lohan.
Foto: EPA
Lindsay Lohan.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Aktris Lindsay Lohan memberikan klarifikasi terbuka mengenai komentar buruknya terhadap gerakan #MeToo. Belum lama ini, dia menyebut para perempuan korban pelecehan yang membuka diri lewat kampanye itu sebagai orang-orang lemah.

"Saya ingin menyampaikan permohonan maaf tanpa pamrih untuk semua rasa sakit hati dan penderitaan yang disebabkan kutipan saya mengenai hal tersebut saat wawancara dengan The Sunday Times," ujar Lohan, dikutip dari laman Daily Mail.

Selain menyebut para perempuan itu terlihat lemah, dalam wawancara itu Lohan juga terkesan tidak acuh terhadap gerakan. Dia mengatakan, semua orang menjalani pengalaman dengan cara masing-masing tetapi kurang menyukai para 'pencari perhatian'.

Perempuan 32 tahun itu kini menjelaskan, dia tidak menganggap buruk gerakan melawan pelecehan seksual di industri hiburan AS tersebut. Lohan memaksudkan komentarnya untuk orang-orang tertentu yang memberikan kesaksian palsu di tengah maraknya kampanye.

Namun, Lohan mengakui pernyataannya itu bisa memicu pemaknaan berbeda dan menyakiti perasaan sebagian orang. Padahal, dia sendiri sangat mendukung gerakan #MeToo, termasuk para perempuan yang berani menceritakan pengalaman buruk mereka.

"Kesaksian para perempuan itu menjadi pelindung bagi sebagian lain yang tidak dapat berbicara, juga memberi kekuatan kepada banyak perempuan yang selama ini berjuang agar suara mereka didengar," ungkapnya.

Saat ini, Lohan sedang memfilmkan acara realitas "Lohan Beach Club" yang akan tayang di MTV. Dia juga membintangi musim kedua sitkom TV "Sicknote" yang tayang 16 Agustus dan akan berperan di film kriminal The Shadow Within yang belum menetapkan tanggal rilis.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement