REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Provident Agro Tbk (Kode Saham: PALM), Senin (13/8), menyetujui usulan manajemen untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 260 miliar atau R 36,5 per lembar saham. Adapun dividen tunai yang dibagikan pada tahun ini diambil dari saldo laba perseroan per 31 Desember 2017 sebesar Rp267,46 miliar. Dividen tunai tersebut nantinya akan dibagikan kepada Pemegang saham yang tercatat pada Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Presiden Direktur Provident Agro, Tri Boewono mengatakan, pembagian dividen tunai kali ini menunjukkan komitmen Perseroan untuk memberikan manfaat terbaik kepada para pemegang saham.
“Kami berterima kasih atas dukungan semua pihak yang mendukung Perseroan sehingga kami dapat meneruskan komitmen kami untuk membagikan dividen kepada pemegang saham. Kami berharap kinerja positif akan terus terjaga untuk dapat melanjutkan komitmen kami kepada seluruh pemegang saham,” kata Tri Boewono usai RUPSLB di Jakarta.
Sepanjang 2017, PALM mencatat pendapatan sebesar Rp 760 miliar dan laba tahun berjalan Rp68,22 miliar. Marjin laba bruto sebesar 33,27% pada tahun 2017. RUPS-LB juga menyetujui rencana untuk menggunakan sebagian saldo laba Perseroan per 31 Desember 2017 sekitar Rp1 miliar sebagai cadangan wajib Perseroan.
Sekretaris Perusahaan Provident Agro, Devin Antonio Ridwan mengatakan, untuk memberikan nilai tambah yang berkelanjutan kepada pemegang saham, Perseroan akan tetap menjaga pertumbuhan bisnis yang positif dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki termasuk memperluas usaha di sumber daya alam.
“Perluasan bisnis PALM sebagai bagian dari strategi Perseroan untuk mengoptimalkan setiap peluang bisnis yang bermunculan. Kami percaya, strategi bisnis ini akan memberikan nilai tambah bagi para stakeholdersnya, termasuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial,” ujar Devin.
Hingga Juni 2018, PALM mencatatkan pendapatan Rp306,69 miliar dengan laba periode berjalan sebesar Rp851 juta. Devin menambahkan kinerja per Semester I 2018 ini dipengaruhi oleh kondisi industri dan pasar CPO yang sedang tidak mendukung seperti harga CPO yang turun seiring permintaan dunia yang berkurang.
“Provident Agro akan tetap fokus untuk meningkatkan produktivitas dan profitabilitas kebun dan mengoptimalkan setiap peluang bisnis baru. Dengan strategi bisnis yang terukur dan cermat, kami yakin bisnis Provident akan terus bertumbuh secara optimal” tutur Devin.