Selasa 14 Aug 2018 01:45 WIB

Bendera Raksasa Berkibar di Gunung Ngelanggeran

1.300 bendera iringi bendera raksasa di Komplek Gunung Api Purba Ngelanggeran.

 Seorang pecinta alam dari
Seorang pecinta alam dari "Cansabalas" berjalan melewati bendera raksasa di bawah puncak Taman Nasional Gunung Merapi, Boyolali, Jateng, Senin (28/10). (Antara/Hendra Nurdiyansyah)

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Sebuah bendera raksasa diiringi 1.300 bendera dikibarkan di Komplek Gunung Api Purba Ngelanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengibaran dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Koordinator kelompok sadar wisata (pokdarwis) Ngelanggeran Aris Budiyono di Gunung Kidul, Senin (13/8), mengatakan, sebelum pengibaran bendera raksasa, dilakukan pengibaran bendera di sekitar kawasan objek Embung Ngelanggeran. "Total bendera yang dipasang ada 1.300 buah, setelah itu dilakukan pengibaran bendera di puncak gunung," katanya.

Menurut dia, pengibaran bendera raksasa di atas bukit akan memakan waktu selama kurang lebih 45 menit, dan melibatkan tim pemanjat sebanyak 15 orang yang telah berada di puncak gunung api purba ini. "Persiapan sekitar satu bulan untuk persiapan ini karena di puncak itu sebenarnya tidak pernah dipanjat, kami butuh waktu untuk membuat jalur," kata Aris.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Gunung Kidul Asty Wijayanti mengatakan persiapan bendera tidak hanya dilakukan oleh masyarakat sekitar tetapi juga melibatkan unsur Polres Gunung Kidul dan TNI. "Bendera diangkat oleh pasukan 73 orang," ujarnya.

Dia mengatakan pemilihan Ngelanggeran bertujuan untuk mengenalkan tempat wisata Ngelanggeran kepada masyarakat luas. "Ngelanggeran termasuk dalam 13 geosite yang ada di Gunung Kidul, dengan acara ini maka cepat dalam memperkenalkannya," katanya.

Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul Harry Sukmono mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan rasa kebangsaan. "Pada intinya kami ingin menumbuhkan rasa kebangsaan dan nasionalis ditengah masyarakat. Selain itu juga untuk mengenang jasa para pahlawan dalam merebut kemerdekaan pada 1945 dulu," ujar Harry.

Harry mengatakan dipilihnya Ngelanggeran bertujuan untuk mengenalkan tempat wisata Ngelanggeran kepada masyarakat luas. Ngelanggeran sendiri termasuk dalam 13 geosite yang terdapat di Gunung Kidul. "Kami ingin memperkenalkan wisata geosite sebagai salah satu kekuatan baru pariwisata Gunung Kidul," terang Harry.

Geopark Gunungsewu memiliki luas luas lebih kurang 1.802 kilometer persegi terdapat 33 geosite. Untuk Gunung Kidul 13 lokasi, Pacitan 13 lokasi, dan Wonogiri tujuh lokasi. Gunungsewu, yang sudah masuk dalam Global Geopark Network (GGN) di konferensi Asia Pasific Global Networkoleh UNESCO di Sanin, Kaigan, Jepang, pada Sabtu (19/9).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement