Selasa 14 Aug 2018 12:27 WIB

Luhut: Rasio Utang Terhadap PDB tak Sampai 60 Persen

Cadangan devisa Indonesia saat ini cukup produktif

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Petugas memantau pergerakan grafik surat utang negara di di Dealing Room Treasury.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petugas memantau pergerakan grafik surat utang negara di di Dealing Room Treasury.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan membantah jika rasio utang Indonesia saat ini tinggi. Ia membantah pernyataan yang kerap kali menyebutkan bahwa jumlah utang pemerintah saat ini akan membuat negara gulung tikar.

Luhut menjelaskan, rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) pada tahun ini hanya 28 persen. Jika ada yang menyebutkan rasio utang terhadap PDB mencapai 60 persen, maka menurutnya, itu tidak benar.

Luhut mengklaim, kondisi ekonomi Indonesia saat ini juga lebih baik dari sebelum sebelumnya. Ia mengatakan, cadangan devisa saat ini cukup produktif, dengan menggunakan anggaran belanja untuk proyek proyek produktif yang membawa keuntungan saat masa berjalan.

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk membangun proyek, pemerintah kerap memakai skema pinjaman yang diangsur dari produktifitas proyek saat proyek sudah berjalan. "Jadi tidak ada beban di APBN yang tidak efektif. Semua kita pakai untuk belanja produktif. Raising fund dari bawah," ujar Luhut di Hotel Grand Hyatt, Selasa (14/8).