REPUBLIKA.CO.ID, ROTE -- Telkomsel sebagai perusahaan telekomunikasi plat merah membangun 108 titik lokasi base transceiver station (BTS) USO, yaitu BTS di wilayah blankspot atau tidak terpancar sinyal telekomunikasi. Lima di antaranya berlokasi di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Vice President Network Deployment and Services Telkomsel, Agus Witjaksono mengatakan lima wilayah blankspot tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) di Pulau Rote tersebut berada di Desa Oebela, Helebeik, Suebela, Mekekuku, dan Lenupetu. Tahap pembangunannya dimulai Agustus hingga Oktober 2018 atau dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-73.
"Kehadiran jaringan telekomunikasi hingga wilayah perbatasan negara merupakan wujud nyata Telkomsel melayani masyarakat Indonesia tanpa emmandang lokasi dan motivasi bisnis semata," kata Agus dalam rilisnya kepada Republika, Selasa (14/8).
Agus menambahkan Telkomsel terus berupaya agar tak ada lagi wilayah Indonesia yang terisolasi, sehingga NKRI benar-benar terajut indah dengan adanya jaringan komunikasi. Pulau Rote salah satu wilayah perbatasan Indonesia langsung dengan Australia.
Total BTS yang tersebar di pulau ini mencapai 40 BTS. Sebanyak 33 persen di antaranya merupakan BTS 4G. Jaringan Telkomsel juga berperan sebagai katalisator dalam mempromosikan potensi daerah dan emmebri manfaat bagi daya tarik investasi, peluang usaha, dan lapangan kerja baru. Wilayah perbatasan secara geopolitik juga berperan strategis menjaga keutuhan negara. Peresmian BTS ini kerja sama Kementerian BUMN bersama dengan BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informasi, Telkomsel, LEN Industri, dan AJN Solusindo.