REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Eddy Prabowo mengakui bahwa Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso adalah kandidat kuat ketua tim pemenangan pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Namun Edhy menegaskan, nama Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu belum final sebagai ketua tim, pihaknya masih harus mendiskusikan serta mendapat persetujuan dari pimpinan partai-partai koalisi.
Memang, kata Edhy, yang menunjuk Djoko Santoso adalah Prabowo sendiri. Hanya saja, hal itu juga harus dibicarakan terlebih dulu dengan partai politik koalisi. Apalagi, tentunya, masing-masing partai koalisi juga memiliki pandangan yang berbeda mengenai ketua tim pemenangan. "Jadi begini nama Djoko Santoso itu belum final, belum diputuskan. Karena masih harus dikomunikasikan lagi bersama-sama dengan partai koalisi. Tunggu saja, pasti nanti kami beritahu," jelas Edhy Prabowo saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (15/8).
Edhy juga optimistis petinggi-petinggi partai politik koalisi dapat bersepakat atau menyetujui Djoko Santoso sebagai ketua tim pemenangan. Selain itu, Edhy juga cukup percaya diri bahwa Sandiaga Uno setuju dengan usulan tersebut. Kemudian petinggi partai koalisi juga dilibatkan dalam tim pemenangan. "Saya kira Pak Sandi juga setuju dengan Djoko Santoso," ucapnya.
Selanjutnya, Edhy menjelaskan, Prabowo menunjuk Djoko Santoso bukan karena dia kader Partai Gerindra tapi lebih karena beberapa pertimbangan yang realistis. Salah satu pertimbangannya adalah Djoko memiliki kemampuan dalam melobi atau manawar. Dengan kemampuan yang dimiliki membuat Djoko Santoso mudah diterima dan dekat dengan semua kelompok masyarakat. Selain itu diharapkan juga mampu membantu memenangkan pasangan calon Prabowo-Sandiaga.
"Pak Djoko Santoso itu punya kemampuan melobi, dekat dengan semua kelompok pastinya diterima oleh semua kalangan. Kami percaya pak Djoko bisa memimpin tim pemenangan untuk merebut Pipres 2019 mendatang," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Pencapresan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Aliyudin menyatakan bahwa tim pemenangan adalah urusan Partai Gerindra, pihaknya hanya menyiapkan nama-nama dari PKS yang akan dilibatkan dalam tim. Namun Suhud percaya tim pemenangan Prabowo-Sandiaga dapat disepakati oleh semua partai-partai kaolisi. Saat ini ada lima partai politik yang bergabung mengusung pasangan calon Prabowo-Sandiaga, yaitu Partai Gerindra, PKS, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, dan Partai Berkarya.
"Baiknya tanya pihak Partai Gerindra saja. Kami hanya menyiapkan nama-nama dari PKS yang akan dilibatkan dalam tim kampanye," kata Suhud.
Kemudian untuk isu yang akan diusung oleh Prabowo-Sandiaga selama kampanye adalah isu ekonomi. Itu sesuai dengan kesepahama bersama antar partai koalisi dalam memandang persoalan bangsa Indonesia saat ini. Setidaknya akan ada tiga isu ekonomi yang akan dibawa saat kampanye pemilihan presiden (Pilpres) 2019 nanti. Pertama, soal pertumbuhan ekonomi, yang sampai saat ini jauh dari target. Kedua, mengenai semakin sulitnya lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Ketiga, harga kebutuhan pokok yang terus meningkat.