REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- RS Muhammadiyah Taman Puring, Jakarta, mengadakan Seminar Awam “Kenali & Atasi Alergi pada Anak" dengan Narasumber dr Mururul Aisyi, SpA(K). Seminar tidak hanya dihadiri oleh pasien RS Muhammadiyah Taman Puring tapi juga dari peserta Umum.
Menurut dr Mururul Aisyi, SpA(K) dokter spesialis anak yang praktek di RS Muhammadiyah Taman Puring, angka kejadian alergi pada anak di Jakarta setiap tahun selalu meningkat. "Ini sangat merugikan tumbuh kembang anak," ujar dia.
Salah satu penyebab alergi pada anak adalah atopi atau bakat yang diturunkan oleh satu atau kedua orangtua. Banyak peserta menanyakan bagaimana cara pencegahan alergi susu sapi. "Air Susu Ibu (ASI) adalah yang terbaik untuk bayi," ujarnya lagi.
Susu formula bayi bukan pengganti ASI. Penggunaan formula bayi hanya dapat dilakukan sesuai saran dan petunjuk dokter atau ahli kesehatan lainnya. Pemberian ASI secara ekslusif bagi bayi di Indonesia sejak lahir sampai dengan bayi usia enam bulan dan dianjurkan dilanjutkan sampai anak usia dua tahun dengan pemberian makanan pendamping ASI sesuai kebutuhannya untuk tumbuh kembang.
Rekomendari Ikatan Dokter Anak Indonesia dalam pencegahan Alergi adalah penentuan risiko alergi pada anak dilakukan dengan identifikasi penyakit alergi (asma, dermatitis atopic, rinitas alergi) pada kedua orangtua maupun saudara kandung. Kartu diteksi dini alergi dapat digunakan untuk menentukan risiko penyakit alergi pada anak. Dan penghindaran pajanan asap rokok saat kehamilan maupun sesudah kelahiran.