Kamis 16 Aug 2018 08:26 WIB

Senator Australia Ingin Migran Muslim Dilarang Masuk

Menurutnya, masyarakat Muslim paling tidak mungkin berasimilisasi dan berintegrasi.

Senator Fraser Anning menyampaikan pidato pertamanya di Parlemen Australia. Dia menyerukan larangan masuk bagi migran Muslim.
Foto: ABC
Senator Fraser Anning menyampaikan pidato pertamanya di Parlemen Australia. Dia menyerukan larangan masuk bagi migran Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Dalam pidato pertamanya sejak diangkat menjadi senator di Majelis Tinggi Parlemen Australia, Senator asal Queensland, Fraser Anning menyerukan agar Australia kembali menggunakan sistem penerimaan migran hanya dari kalangan Kristen Eropa. Anning juga menghendaki adanya larangan terhadap migran Muslim untuk masuk ke Australia.

Senator yang berasal dari Australian Party pimpinan Bob Katter yang mendukung kebijakan White Australia kemudian mendapat banyak kecaman dari politikus lain. "Kita sebagai bangsa berhak menentukan yang masuk ke sini haruslah menggambarkan komposisi warga Kristen Eropa yang selama ini sudah mernjadi bagian dominan dari masyarakat Australia. Mereka yang datang ke sini harus berasimiliasi dan berintegrasi," katanya.

Senator Anning juga menyerukan agar jumlah migran yang diterima Australia dikurangi, dan larangan bagi warga Muslim untuk pindah sebagai migran ke Australia. Dia mengatakan masyarakat Muslim secara konsisten sudah menunjukkan sebagai kelompok yang paling tidak mungkin berasimilisasi dan berintegrasi.

Anning menambahkan solusi final bagi masalah imigrasi adalah suara terbanyak, yaitu lewat plebisit. Solusi final atau final solution adalah frasa yang digunakan oleh Jerman dibawah kepemimpinan Adolf Hitler guna menggambarkan pembunuhan massal warga Yahudi.

Menteri Urusan Multikultur Australia Alan Tudge mengatakan pendapat Senator Anning tersebut tidaklah menggambarkan pandangan pemerintah. Pemimpin Partai Buruh di Majelis Tinggi (Senat) Senator Penny Wong yang lahir di Malaysia menolak pidato tersebut.

"Orang tua saya menikah di hari-hari terakhir kebijakan White Australia," kata Wong.

Australia pernah menerapkan kebijakan White Australia (Australia Putih) dimana negeri ini hanya menerima warga kulit putih dari Eropa sebagai migran. "Kita sudah benar dengan mencampakkan kebijakan itu ke dalam tong sampah sejarah," katanya.

Pemimpin Partai Hijau Richard Di Natale mendesak adanya permintaan maaf atas komentar yang menjijikkan tersebut.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-08-15/politisi-australia-dituduh-pidato-rasis/10122420
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement