REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Sudah sepekan tim media Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) berada di sejumlah titik bencana, salah satunya wilayah terisolir Kecamatan Kayangan, Lombok Utara. Di wilayah ini IZI masih terus melakukan penyisiran masyarakat yang butuh bantuan.
Desa Dangiang, Kecamatan Kayangan, lombok Utara masih menjadi titik yang terisolir dari masyarakat luar. Dibanding dengan daerah lain, Desa Dangiang ini berada di daerah terpencil. Akses jalan ke sana pun sudah terputus. Untuk mencapai Dangiang saat ini masih bisa melewati Pantai Senggigi.
Tim IZI memberi bantuan pada para korban gempa Lombok.
Tim IZI memberikan pelayanan medis 24 jam siaga. Posko mereka selalu kedatangan warga atau korban gempa. Setiap hari ada sekitar 60 - 70 orang yang datang ke posko. Angka itu di luar dari korban yang di jemput langsung oleh tim medis IZI.
"Ada yang datang sekeluarga dengan berjalan kaki meminta ke posko IZI sisa makanan yang ternyata mereka belum dapat makan selama tiga hari, posisi rumahnya di ujung Desa Dangiang yang tertutup dengan semak-semak di atas bukit," ujar Direktur Pendayagunaan IZI Nana Sudiana, seperti dalam siaran pers, Kamis (16/8).
Melihat hal itu, tim IZI menurut Nana, terus menulurusi kecamatan Kayangan. Mereka khawatir masih ada warga - warga atau korban yang masih di sudut desa.
Kecamatan Kayangan berpenghuni 35 ribu jiwa. Kecamatan ini terdiri dari delapan desa di antaranya Desa Dangiang, Desa Sumur Biru, Desa Gumantar, Desa Selengan, Salut, Sesait, Pendua, Santong Mulia, dan Pansor.