REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Christopher Robin (Ewan McGregor) sudah beranjak dewasa. Dia hampir melupakan Winnie the Pooh, Tigger, Piglet, Eeyore, dan kawan-kawan hewannya di hutan fantasi Hundred Acre Wood.
Robin terjebak dalam dunia orang dewasa yang penuh hal memusingkan. Dia bertanggung jawab membuat perusahaan koper tempatnya bekerja tetap menghasilkan keuntungan agar tidak ada karyawan yang di-PHK.
Bocah lelaki yang ceria kini berganti pria dewasa yang muram dan hanyut dalam pekerjaan. Perubahan itu berdampak buruk terhadap hubungan Robin dengan istri dan anaknya, Evelyn dan Madeline.
Di tengah kegamangan, Robin kembali berjumpa dengan Pooh dalam situasi tak terduga. Dia kembali teringat tentang kebahagiaan masa kecilnya dan sadar apa yang perlu diprioritaskan dalam hidup.
Penggemar berat beruang gemas pencinta madu, Winnie the Pooh, wajib menonton film Christopher Robin. Sinema komedi fantasi besutan Walt Disney Pictures ini tayang di bioskop Indonesia mulai 21 Agustus 2018.
Walaupun bergenre komedi, sutradara Marc Forster membubuhkan banyak sisi emosional pada film. Penonton sudah diajak masuk dalam suasana mengharukan sejak awal film berdurasi 104 menit ini.
Ada kilas balik di mana Robin kecil membuat pesta perpisahan dengan teman-temannya di Hundred Acre Wood. Adegan divisualkan berupa lembaran buku terbuka, berjudul "Ketika Robin meninggalkan masa kecilnya".
Garis waktu itu berlanjut dengan visual lain sampai Robin sudah dewasa dan berkeluarga. Menariknya, banyak muatan filosofis yang cukup berkesan tentang kehidupan lewat dialog sederhana para tokohnya.
Bagi penonton anak-anak, para tokoh hewan yang lucu dan menggemaskan akan sangat menghibur. Sementara penonton dewasa bisa bernostalgia, atau justru bercermin dari konflik yang dihadapi sang tokoh utama.