REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengatakan, anggaran pendidikan pada 2019 direncanakan Rp 487,9 triliun. Jumlah tesebut meningkat 38,1 persen dibandingkan realisasi anggaran pendidikan pada 2014, yaitu Rp 353,4 triliun.
"Aset paling penting dari bangsa Indonesia adalah manusia," kata Presiden Joko Widodo saat menyampaikan keterangan pemerintah atas RUU APBN 2019 beserta nota keuangannya dalam Rapat Paripurna DPR di gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Kamis (16/8).
Presiden menambahkan, pemerintah tidak hanya memprioritaskan investasi fisik, tetapi juga sumber daya manusia dengan terobosan-terobosan kebijakan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang mampu bersaing di dunia internasional.
"Untuk semakin memperbaiki kualitas sumber daya manusia sesuai dengan amanat konstitusi, pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan 20 persen dari belanja negara," ujarnya menjelaskan.
Pada 2019, belanja negara direncanakan akan mencapai Rp 2.439,7 triliun atau sekitar 15 persen dari produk domestik bruto.
Menurut Presiden, pemerintah telah memberikan bantuan pendidikan dan beasiswa dari jenjang prasekolah hingga SD, SMP, SMA, pendidikan madrasah ibtidaiyah, tsanawiyah, dan aliyah, bahkan sampai jenjang pendidikan tertinggi bagi anak bangsa yang berpotensi, terutama yang kurang mampu.
"Bantuan Operasional Sekolah telah mampu menaikkan angka partisipasi murni untuk SD, SMP, SMA, dan madrasah.
Presiden menyampaikan keterangan atas RUU APBN 2019 beserta nota keuangannya didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam Rapat Paripurna DPR yang dipimpin Ketua DPR Bambang Soesatyo itu.