Kamis 16 Aug 2018 17:24 WIB

Bamsoet: Kapolri Ajukan Idham Azis Jadi Wakapolri

Posisi wakapolri diputuskan oleh kapolri.

Presiden Joko Widodo (kiri) menandatangani berkas penyerahan nota keuangan RAPBN 2019 kepada Ketua DPR Bambang Soesatyo saat Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang I DPR tahun 2018-2019 di Gedung Nusantra, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo (kiri) menandatangani berkas penyerahan nota keuangan RAPBN 2019 kepada Ketua DPR Bambang Soesatyo saat Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang I DPR tahun 2018-2019 di Gedung Nusantra, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR Bambang Soesatyo mengaku mendengar Kapolri Jenderal Tito mengajukan Irjen Idham Azis sebagai wakil kepala Polri. Idham akan menggantikan Komjen Pol Syafruddin yang telah menjadi menteri pemberdayaan aparatur negara dan reformasi birokrasi (menpan-RB).

Namun, soal Idham bakal menduduki jabatan sebagai wakapolri atau tidak, ia mengatakan, tergantung keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bambang mengaku tidak tahu apakah ada beberapa nama lain selain Idham Azis sebagai kandidat wakapolri.

"Yang saya dengar hanya Idham Azis," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (16/8). Dia menambahkan, posisi wakapolri tidak ada sangkut pautnya dengan DPR karena diputuskan oleh kapolri.

Sebelumnya, Asman Abnur mengundurkan diri sebagai menpan-RB karena partainya, yaitu PAN, mendukung pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Dalam perkembangannya, Jokowi menunjuk Wakapolri Komjen Pol Syafruddin sebagai menpan-RB.

photo
Kapolri Jenderal Tito Karnavian (kanan) bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis (kiri). (Republika/Mahmud Muhyidin)

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement