Jumat 17 Aug 2018 14:30 WIB

Kemendes PDTT Bersama Kemenpora Bentuk Liga Desa Nusantara

Mendes mengimbau pemanfaatan dana desa untuk membangun sarana olah raga.

Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, Selaku Inspektur Upacara dalam peringatan HUT Republik Indonesia yang ke-73 di Lapangan olah raga Desa Bukit Peninjauan Kab. Seluma, Bengkulu, Jumat (17/8).
Foto: Kemendes PDTT
Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, Selaku Inspektur Upacara dalam peringatan HUT Republik Indonesia yang ke-73 di Lapangan olah raga Desa Bukit Peninjauan Kab. Seluma, Bengkulu, Jumat (17/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengimbau kepada seluruh aparatur desa untuk memanfaatkan penggunaan dana desa dengan membangun sarana olah raga desa. Membangun sarana olah raga merupakan salah satu dari empat program prioritas Kemendes PDTT.

"Saya minta agar para generasi muda juga turut mengingatkan kembali melalui musyawarah desa agar penggunaan sebagian dari dana desa itu untuk membuat lapangan olahraga desa sehingga anak-anak muda bisa menyalurkan bakatnya masing-masing dalam bidang olahraga," kata Mendes PDTT usai membuka Liga Santri Nasional (LSN) 2018 di Stadion Semarak Bengkulu, Kamis (16/8) lalu, seperti dalam siaran persnya.

Menteri Eko menyarankan agar dalam merencanakan pembangunan sarana olah raga tersebut anggaran yang digunakan untuk pembangunan tersebut minimal Rp 50 juta hingga 100 juta. "Sudah ada sekitar 8.000 lebih sarana olah raga yang terbangun dari dana desa. Kita akan terus memantau setiap tahunnya agar pembangunan sarana olahraga bisa terus bertambah," katanya.

Lebih lanjut Mendes PDTT Eko menyampaikan bahwa Kemendes PDTT akan melibatkan Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk membentuk Liga Desa Nusantara (LDN). Liga ini diharapkan bisa memberikan semangat bagi generasi muda untuk menyalurkan bakatnya dalam bidang olah raga.

"Selain itu, Nanti dari LDN itu juga bisa memberikan efek pada pariwisata dan pembangunan ekonomi di desa karena ada penonton atau pengunjung dari daerah lain yang menyaksikan kompetisi LDN itu," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement