REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa Kofi Annan dikenang sebagai sosok pembaru dalam pasukan perdamaian badan dunia itu. Kenangan itu diungkapkan Mantan Duta Besar Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Makarim Wibisono.
"Sebagai mantan deputi Under-Secretary-General for Peacekeeping Operations, Kofi Annan mereformasi Pasukan Perdamaian PBB menjadi semakin efisien dan efektif," kata Makarim melalui pesan singkat, yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu (18/8).
Makarim menambahkan, Kofi Annan turut memunculkan gagasan, seperti, Global Compact, Millenium Development Goals dan Responsibility to Protect.
Makarim mengatakan itu ketika mengenang sosok Kofi Annan, yang meninggal dalam usia 80 tahun di Bern, Swiss, pada Sabtu dinihari. Dalam pernyataan tertulis di laman resmi Kofi Annan Foundation, Annan dikabarkan meninggal karena penyakit.
Kofi Annan adalah Sekjen pertama PBB berasal dari Afrika dan dianugerahi Nobel Perdamaian pada 2001 karena usahanya bersama PBB dalam menciptakan perdamaian.
Annan, yang lahir di Ghana pada 1938, menjadi Sekjen ketujuh PBB untuk dua masa bakti, sejak 1 Januari 1997 hingga 31 Desember 2006.