Senin 20 Aug 2018 02:24 WIB

BMKG Belum Bisa Perkirakan Lama Gempa Susulan

Gempa Lombok pada Ahad (19/8) merupakan jenis baru, berbeda dengan gempa sebelumnya

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Hazliansyah
Warga memilih tetap berada diluar rumah pascagempa di Ampenan, Mataram, NTB, Minggu (19/8). Gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter kembali mengguncang Lombok pada Minggu malam pukul 22.56 Wita yang berpusat di timur laut Lombok Timur pada kedalaman 10 km.
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Warga memilih tetap berada diluar rumah pascagempa di Ampenan, Mataram, NTB, Minggu (19/8). Gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter kembali mengguncang Lombok pada Minggu malam pukul 22.56 Wita yang berpusat di timur laut Lombok Timur pada kedalaman 10 km.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) belum dapat memperkirakan berapa lama gempa susulan akan terjadi dari jenis gempa baru berkekuatan magnitudo 6,9 di Lombok Timur, Ahad (19/8) malam.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, gempa berkekuatan magnitudo 6,9 malam tadi berbeda dengan gempa 7.0 yang terjadi pada 5 Agustus 2018 lalu.

"Untuk kami dapat memperhitungkan gempa baru ini akan alami gempa susulan beberapa lama, kami perlu waktu satu dua hari lagi untuk mengumpulkan rekaman dari berbagai sensor data-data gempa susulan," ujar Dwikorita dalam keterangan persnya di Kantor BMKG, Jakarta, Senin (20/8) dini hari.

Dwikorita mengatakan, BMKG harus memantau berdasarkan jumlah gempa susulan setiap jam dan jenis kerapatan gempa apakah semakin rapat atau tidak.