REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lapangan terbuka di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), penuh pengungsi yang mendirikan tenda pascagempa tektonik 6,9 Skala Richter (SR). Gempa berpusat di Lombok Timur pada Ahad (19/8) malam.
Dari pantauan Antara di Mataram, Senin (20/8) dini hari, lapangan yang dipenuhi oleh pengungsi itu, seperti di halaman Gedung TVRI, lapangan di dekat Islamic Center Jalan Udayana dan Lapangan Auri.
Mereka mendirikan tenda alakadarnya karena tidak berani untuk pulang ke rumah. Mengingat guncangan gempa yang berturut-turut sehingga dikhawatirkan membahayakan keselamatan.
Tidak sedikit pula, warga yang mendirikan tenda alakadarnya di atas trotoar seperti di Jalan Majapahit. Bahkan tidak sedikit yang tidur hanya beralaskan tikar tanpa menggunakan terpal.