Senin 20 Aug 2018 13:31 WIB

Mantan Dirut CIA Ancam Gugat Donald Trump

John Brennan merupakan salah satu pengritik utama Donald Trump.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Donald Trump
Foto: AP
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID,  WASHINGTON -- Mantan direktur Badan Intelijen AS (CIA) John Brennan mengancam akan menggugat Presiden AS, Donald Trump. Hal itu dilakukan jika Trump benar mencabut fasilitas izin akses keamanan milik Brennan.

Lewat pernyataannya dalam NBC Meet The press, Brennan mengaku tidak takut dengan tindakan Trump yang menghalanginya mengakses inormasi rahasia.

Tak hanya Brennan, 13 tokoh keamanan nasional yang dihormati di negara itu juga mengecam langkah Trump sebagai tindakan tidak pantas dan tak pernah terjadi sebelumnya'

"Saya bisa membawa masalah ini ke ranah hukum. Saya juga telah dihubungi oleh sejumlah pengacara dan aktif saya akan mepertimbangkannya," ujar Brennan dikutip dari laman The Guardian, Senin (20/8).

Menurutnya, pencabutan izin keamanannya merupakan cara Trump yang mencoba menakut-nakuti pejabat pemerintahan yang ada dan mantan pejabat lain.

"Ini adalah tanda yang jelas, jika Anda bersebrangan dengan Trump, maka dia akan menggunakan alat apapun untuk menghukum Anda," kata dia.

Baca juga, Rusia Siap Terima Undangan Trump.

Brennan menilai langkah Trump sebagai contoh pendekatan yang ekstrem terhadap kekuasaan. "Saya akan melakukan apa pun yang saya bisa untuk mencoba dan mencegah pelanggaran ini terjadi di masa depan dan jika itu berarti harus ke pengadilan, saya akan melakukannya," kata Brennan.

Gedung Putih mengatakan izin akses keamanan Brennan, dicabut karena perilakunya yang tak logis. Namun dalam wawancara dengan Wall Street Journal, Trump mengakui keputusan mencabut izin akses keamanan Brennan terkait dengan penyelidikan federal atas dugaan kemungkinan kolusi antara tim kampanye Trump dengan Rusia untuk mempengaruhi pilpres AS 2016.

"Saya menyebutnya upaya mencari masalah yang sudah direncanakan, itu penipuan," kata Trump dalam wawancara yang dikutip oleh Reuters. "Dan orang-orang ini yang memimpinnya!" "Jadi saya berpikir harus ada langkah yang perlu diambil," tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement