REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA -- Rumah Zakat akan mengirim ratusan ribu kornet superqurban bagi para pengungsi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
CEO Rumah Zakat, Nur Efendi mengatakan, jumlah pengungsi yang cukup besar dan tersebar, membuat Rumah Zakat segera merespons kondisi dengan mengirimkan 41 relawan bersama bantuan logistik.
"Dalam kondisi tanggap darurat seperti ini, bantuan utama yang dibutuhkan warga adalah fasilitas shelter dan pasokan makanan. Karenanya bantuan shelter dan bahan makanan menjadi fokus utama kami," ujarnya dalam jumpa pers tentang "Optimalisasi Penyaluran Kurban dan Rencana Pascatanggap Darurat Gempa Lombok di Rumah Bupati Lombok Utara, NTB, Senin (20/8).
Program superqurban merupakan program yang sudah dilakukan Rumah Zakat sejak 2006. Kata Efendi, program ini merupakan bentuk inovasi dalam penyaluran kurban yang lebih praktis dan tahan lama.
"Kurban yang kita potong, kita optimalkan dalam bentuk kornet dan rendang, bisa tahan tiga tahun dan bisa jadi bagian dari solusi pangan unuk Indonesia dan Lombok," kata dia.
Rencananya, 100 ribu paket kornet, di mana satu paket terdiri atas 40 kaleng kornet akan disalurkan secara bertahap di sejumlah wilayah terdampak gempa di Lombok.
"Kami segera mengirimkan 10.450 kornet Superqurban untuk memenuhi kebutuhan makanan para pengungsi," ucapnya.
Ia menyampaikan, kornet superqurban yang praktis dan siap saji menjadikannya menu istimewa di pengungsian, karena tidak sulit untuk mengolahnya. Kornet superqurban terdiri atas dua varian rasa, yakni rasa rendang dari sapi dan kambing, serta kornet dari sapi dan kambing. Varian Rendang dari sapi dan kambing, serta kornet dari sapi dan kambing
"Kami berencana akan kembali mengirimkan 50 ribu paket Superqurban dan 50 ribu paket siaga pangan ke Lombok," ungkapnya.
Program ini mendapat sambutan positif dari Bupati Lombok Utara Najmul Ahyar. Kata Najmul, program ini sangat membantu kebutuhan makanan para pengungsi di Lombok Utara.
"Di saat seperti ini (darurat bencana), kita memang membutuhkan yang praktis dan superqurban ini sangat cocok untuk kondisi di pengungsian," kata Najmul.