Senin 20 Aug 2018 18:56 WIB

Kubah Lava Baru Muncul di Gunung Merapi

Masyarakat diminta mewaspadai kubah lava baru Gunung Merapi.

Red: Nur Aini
Gunung Merapi.
Foto: Antara.
Gunung Merapi.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah mengimbau masyarakat di Kawasan Rawan Bencana III Gunung Merapi meningkatkan kewaspadaan. Hal itu menyusul perkembangan aktivitas gunung tersebut terkait dengan munculnya kubah lava baru.

"Meskipun sesuai rekomendasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Gunung Merapi statusnya masih waspada, tetapi warga wilayah KRB III tetap harus meningkatkan kewaspadaan," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Boyolali, Bambang Sinungharjo, di Boyolali, Senin (20/8).

BPBD akan segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang bermukim di KRB Gunung Merapi. Hal itu khususnya dilakukan di wilayah KRB III Gunung Merapi, terkait dengan perkembangan terkini aktivitas vulkanik gunung tersebut. Wilayah itu, sebagian Desa Tlogolele, Klakah, dan Jrakah di Selo Boyolali.

Masyarakat Desa Tlogolele sudah memiliki tempat penampungan sementara (TPS) pengungsi. Masyarakat Dukuh Stabelan dan Takeran saat terjadi letusan freatik beberapa waktu lalu, juga sudah mengungsi di TPS.

"TPS di Desa Tlogolele juga segera dibangun MCK dan dapur umum untuk menambah fasilitas kebutuhan pengungsi," katanya.

BPBD Boyolali juga menggelar sosialisasi di Kecamatan Selo dengan menghadirkan pihak BPPTKG pada 13 dan 14 Agustus 2018. Sosialisasi dilakukan dengan tujuan masyarakat dapat lebih siap jika status Gunung Merapi meningkat. "Pemkab Boyolali prinsipnya mempersiapkan masyarakat jika terjadi erupsi sewaktu-waktu," kata Bambang.

Kepala Dusun Stabelan Maryanto mengatakan warga setempat yang masuk KRB III Merapi masih beraktivitas normal, antara lain mengolah pertanian sayuran seperti hari-hari biasa. Akan tetapi, ujar dia, mereka tetap waspada terhadap perkembangan aktivitas Gunung Merapi, meskipun statusnya hingga saat ini masih waspada.

"Kami warga Stabelan, pemukiman kami hanya berjarak sekitar tiga kilometer dari puncak Merapi. Warga sebagian besar bekerja sebagai petani tetap beraktivitas di ladang," kata Maryanto.

Ia mengatakan sebagian warga sudah mengetahui tentang munculnya kubah lava baru di puncak Merapi sehingga lebih meningkatkan kewaspadaan. "Warga sudah siap jika ada instruksi dari pemerintah harus mengungsi secara tiba-tiba," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement