REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Djoko Santoso mempersilakan Mahfud MD untuk ikut bergabung mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Hal itu disampaikan Djoko saat disinggung mengenai rencana akan mengajak mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut ke dalam struktur pemenangan.
Namun dirinya menegaskan bahwa perjuangan bukanlah sebuah ajakan, melainkan timbul dari kesadaran. "Kalau udah dipanggil kan bukan kesadaran lagi. Ini kan yang gabung disini kan sadar semua. Kita memang untuk berjuang," kata Djoko di Kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta, Senin (20/8).
Sementara itu Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai di dalam politik semua kemungkinan masih bisa terjadi, termasuk komunikasi yang dilakukan oleh elite politik kubu Prabowo terhadap Mahfud MD. Ia melihat hal tersebut masih wajar dilakukan untuk memperkuat pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno.
"Nah kembali berpulang kepada Pak Mahfudnya sendiri. Kan semua hak dari kita sebagai warga negara, termasuk Pak Mahfud punya hak untuk mendukung siapapun yang dia yakini sejalan dan sevisi dengan beliau. Jadi tidak ada yang perlu dipersoalkan," ujarnya.
Sebelumya beredar sebuah foto pertemuan antara mantan Menteri ESDM Sudirman Said dan mantan Staf Khusus Menteri ESDM Said Didu di dunia maya. Pertemuan selama dua jam tersebut diakui Mahfud hanya bersilaturahmi sembari membicarakan sepakbola. Foto tersebut kemudian ditafsirkan oleh warganet bahwa Mahfud diajak oleh Sudirman Said untuk mendukung Prabowo - Sandiaga.
Baca juga: KIK Masih Lobi Mahfud MD Masuk Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf
Sementara, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP Arsul Sani mengatakan, Koalisi Indonesia Kerja (KIK) masih terus melobi Mahfud MD agar mau masuk dalam tim kampanye nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf). Struktur beserta nama-nama yang masuk dalam tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf telah disampaikan ke KPU Selasa (20/8) sore.
Menurut Arsul, saat ini nama Mahfud MD tidak masuk dalam tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf. "Karena, beliau telah menyampaikan ingin berkonsentrasi di Badan Pembinaan Idelogi Pancasila (BPIP). Alasan kedua, karena susunan tim kampanye ini kan masih bisa berubah sampai sehari sebelum masa kampanye dimulai," ujar Arsul kepada wartawan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/8).
Karena itu, KIK saat ini masih terus melakukan komunikasi dengan Mahfud MD. "Proses (komunikasi) itu akan terus berlanjut. Bisa saja kemudian beliau berubah pikiran," lanjut Arsul.