REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial akan memberikan bantuan bagi korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang rumahnya rusak. Menurut Menteri Sosial Idrus Marham, warga akan diberikan bantuan sebanyak Rp 10 juta hingga Rp 50 juta tergantung kerusakan rumah.
"Tetap konsisten berapapun jumlah rumah yang rusak, rusak berat, sedang, ringan itu dibantu antara Rp 10 juta sampai Rp 50 juta," kata Idrus kepada wartawan ketika ditemui di kantornya, Senin (20/8).
Hal ini menurut Idrus sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo yang fokus kepada tiga hal terkait penanganan gempa Lombok. Tiga hal tersebut adalah tanggap darurat, pemulihan, dan rekonstruksi dan rehabilitasi rumah masyarakat.
Hingga saat ini, pemerintah sudah mengeluarkan dana sebesar Rp 16,5 miliar terkait penanganan gempa Lombok. Angka tersebut sudah termasuk bantuan material, kesehatan, dan pendidikan.
Ia mengatakan, apabila nantinya penanganan gempa membutuhkan lebih dari angka tersebut, pemerintah akan menyiapkan dananya. "Ini kan gempa bumi tidak direncanakan, kalau lebih dari apa yang ada tentu nanti ada mekanisme-mekanisme lain," kata Idurs.
Sementara itu, saat ini Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Kemensos, Harry Hikmat saat ini telah berada di Lombok untuk melakukan pengecekan terhadap situasi terkini. Idrus juga mengatakan dia kan segera menuju ke lokasi gempa paling lambat esok Selasa (21/8) pagi.
"Paling lambat besok pagi saya ke sana juga. Kalau perlu saya usahakan Lebaran bersama masyarakat sana. Kita akan pastikan kembali. Memang ini arahan Presiden, kata Pak Presiden, pokoknya Pak Mensos di sana," kata dia.