REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama diisukan akan dilibatkan didalam satgas agama tim pemenangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Menanggapi hal tersebut, Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mengaku tidak tahu menahu terkait pelibatan GNPF di dalam tim pemenangan Prabowo-Sandiaga.
"Belum tahu saya," kata Slamet saat dihubungi Republika.co.id, melalui pesan singkat, Selasa (21/8).
Ia mengatakan hingga saat ini belum ada komunikasi lagi dengan kubu Prabowo. Slamet mengaku hingga saat ini PA 212 masih menunggu digelarnya kembali Ijtima Ulama yang akan digelar dalam waktu dekat. "Awal September kemungkinan," ujarnya.
Isu mengenai dilibatkannya GNPF Ulama di dalam satgas ulama tim pemenangan Prabowo-Sandiaga pertama kali dilontarkan oleh anggota dewan pembina Djoko Santoso. Ditemui usai rapat tim pemenangan Djoko menyebut GNPF Ulama akan dilibatkan dalam tim pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
"Itu yang ada di situ (GNPF Ulama) ada satgas (satuan tugas) agama," kata Djoko saat ditemui Senin (20/8).
Saat disinggung mengenai siapa saja yang akan mengisi satgas agama di dalam tim pemenangan Prabowo-Sandiaga, ia enggan menyebut. Termasuk nama Imam Besar Rizieq Shihab yang diisukan juga akan mengisi tim pemenangan.
"Saya tidak bersedia untuk mengumumkan karena nanti kalau terjadi perubahan kan tidak bagus," ujarnya.
Ia mengaku tidak tahu kajian yang melatarbelakangi dibentuknya satgas tersebut. Pasalnya satuan tersebut muncul lantaran adanya usul dari berbagai pihak.
Sementara itu terkait siapa saja nama yang akan mengisi tim pemenangan Prabowo Sandiaga akan diumumkan menunggu persetujuan empat ketua umum partai.