REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengklaim pasangan yang diusungnya merupakan yang tercepat memenuhi persyaratan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Meskipun, hingga kini Koalisi Indonesia Kerja (KIK) belum mencantumkan nama posisi ketua TKN.

Hasto mengatakan, berdasarkan keterangan Ketua KPU Arief Budiman pada Senin (20/8) pukul 20.00 WIB, pasangan calon (paslon) Jokowi-Ma’ruf dinyatakan sebagai sebagai yang tercepat memenuhi seluruh persyaratan KPU.  Menurutnya, kelengkapan seluruh persyaratan calon menunjukan paslon kami memiliki rekam jejak yang baik.

"Tidak pernah menunggak pajak, melaporkan harta kekayaan apa adanya; persoalan utang-piutang clear, tidak pernah tersangkut pailit, dan pendeknya segala sesuatunya siap menampilkan karakter kepemimpinan Pak Jokowi dan kiai Ma’ruf yang merakyat, sederhana, tidak punya beban masa lalu, tidak pernah menyakiti rakyatnya sendiri," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (21/8).

Menurut Hasto, kelengkapan dan kesiapan paslon Koalisi Indonesia Kerja (KIK) juga ditunjang proses penetapan paslon. Tidak diwarnai oleh praktik politik uang. Menurut dia, pemimpin harus lahir melalui proses dan karakter yang baik. Karena itu, ia menyebut, di KIK tidak ada "jenderal kardus". Pasalnya, penetapan dilakulan dengan pertimbangan bangsa dan negara.

"Tanpa dikotori praktek mahar Rp 1 triliun," ucap lelaki yang juga menjabat sebagai Sekjen PDIP itu.

Ia mengatakan, efektivitas kerja KIK selalu enyerap nilai-nilai kepemimpinan Jusuf Kalla (JK). Salah satu nilai yang digunakan adalah slogan kampanye JK ketika mencalonkan diri sebagai presiden pada 2009 "Makin cepat, makin baik".

Menurutnya, TKN Jokowi-Ma’ruf siap menampilkan kualitas demokrasi yang menyatukan antara karakter kepemimpinan yang baik, bersih, pemersatu, dan menjadi pengayom rakyat. "Dengan kepemimpinan visioner, teknokratis, dan solutif sebagaimana ditunjukkan oleh Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf," ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika