Selasa 21 Aug 2018 19:52 WIB

Relawan Siap Sambut Rizieq Jika Ingin Gabung Koalisi Jokowi

Ormas seperti FPI dinilai memiliki pengaruh dalam perolehan suara pada Pilpres 2019.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Andri Saubani
Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab usai sidang penodaan agama yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) beberapa waktu lalu.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab usai sidang penodaan agama yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Relawan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin mendukung penuh jika Koalisi Indonesia Kerja (KIK) melakukan pendekatan kepada pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Pasalnya, ormas seperti FPI memiliki pengaruh dalam perolehan suara pada Pilpres 2019.

“Relawan sendiri belum ada instruksi agar merangkul organisasi semacam FPI. Tapi, siapa pun yang maumendukung Jokowi kita sambut dengan dua tangan,” ujar Relawan Jokowi, Eka Prasetya saat dihubungi, Selasa (21/8) siang.

Di satu sisi, kata Eka, jika Rizieq bisa dirangkul sangat bermanfaat untuk meminimalisasi perpecahan di tengah masyarakat. Sebab, FPI yang dinilai sebagai organisasi masyarakat radikal tentu akan melunak.

Eka mengatakan, tugas relawan masih sangat berat karena masih banyak masyarakat di level terbawah yang masih mempercayai hoaks dan fitnah akan sosok pejawat Jokowi. Mantan Sekretaris Jenderal Tolak Radikalisme (TOR) itu pun menilai, tidak salah jikalau HRS nantinya turut mendukung pejawat.

“Bagi kita malah kalau bisa jangan hanya merangkul FPI. Tapi merangkul seluruh rakyat Indonesia. Kita mendukung Pemerintahan Jokowi dua periode,” kata Eka.

Ia menilai, kelompok Rizieq juga tak bisa menggunakan isu SARA untuk menyerang pejawat Jokowi. Sebab, kehadiran Ma’ruf Amin sangat cukup menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa Jokowi bukan anti Islam.

Ketua Umum Harapan Warga (Hawa) Rudi Sinaga mengatakan, secara konstitusi tidak salah jika Rizieq merapat ke kubu pejawat. Sebab, masing-masing masyarakat dilindungi oleh undang-undang di dalam menentukan sikap politik.

Namun, bukan tanpa masalah. Rudi meyakini akan timbul pro dan kontra jika Jokowi-Ma’ruf Amin bersama partai koalisi mendekat kepada Rizieq. “Sulit saya jawab. Tapi saya yakin ini pasti ada pro dan kontra,” katanya.

Sebab, lanjut Rudi, Rizieq adalah satu orang yang yang paling sering menentang pemerintahan Joko Widodo. Di sisi lain, Rizieq juga merupakan sosok yang ‘menjegal’  Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok hingga akhirnya dipenjara.

Sebagaimana diketahui, mayoritas relawan Jokowi juga merupakan simpatisan Ahok sejak menjadi wakil gubernur DKI Jakarta. Meski begitu, meski relawan Ahok sudah sempat dikecewakan dengan keputusan Jokowi memilih Kiai Ma’ruf, dipastikan seluruh keputusan yang diambil pejawat dan partai pendukungnya akan tetap didukung mayoritas relawan.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira menanggapi wacana pertemuan antara Ma'ruf Amin yang sekarang berada di Mekkah, dengan Rizieq. Dia mengatakan, kalau Ma'ruf memang bertemu Rizieq di Mekkah, maka itu menjadi proses mediasi atau diplomasi yang baik.

Sebab menurut dia, Rizieq dengan FPI dan lembaga-lembaga sayap lainnya merupakan bagian dari kekuatan yang ada di Indonesia. "Sehingga di dalam proses politik, kampanye pemilu, siapa saja yang memberikan dukungan ya kita harus serap. "Kalau (Rizieq) bisa (mendukung Jokowi-Ma'ruf) ya kenapa tidak," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement