REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Inadata Consulting dari California, AS, Elwin Tobing menawarkan revitalisasi narasi Pancasila sebagai cita-cita manusia dan bangsa Indonesia. Elwin menilai selama ini Pancasila cenderung berfungsi sebagai ideologi yang mengatur ketatanegaraan, sehingga kurang menyentuh secara personal.
Padahal, Pancasila seperti yang dirumuskan Soekarno dan bapak pendiri bangsa lainnya tidak hanya mengatur ketatanegaraan melainkan juga menyangkut cita-cita manusia dan bangsa Indonesia serta sistem nilai untuk mencapai cita-cita tersebut. "Pancasila sebagai suatu cita-cita atau impian sifatnya menjadi personal, tidak hanya menekankan negara atau bangsa," kata Elwin dalam rilisnya, Selasa (21/8).
Lebih lanjut, Elwin yang tinggal di AS sejak 23 tahun terakhir, mengatakan bahwa syarat untuk membangun bangsa Indonesia hanya dapat dilakukan dengan cara membangun manusia-manusia Indonesia yang berdasarkan sistem nilai atau cita-cita Indonesia. Ketika seseorang mendengar Pancasila di benaknya bukan lagi semata-mata Bhinneka Tunggal Ika, melainkan impian menjadi manusia Indonesia yang berdaulat, seperti termaktub dalam Pancasila itu sendiri.
"Untuk menjadi manusia yang berdaulat harus memenuhi tiga syarat yaitu merdeka, berkeadilan, dan berpengetahuan. untuk mewujudkan cita-cita tersebut, manusia dan bangsa Indonesia harus mengembangkan tiga modal yakni modal spiritual, modal sosial dan modal manusia. Bila ini terwujud, maka Bhinneka Tunggal Ika dengan sendirinya lebih muda terbangun, bukan lagi sebatas slogan," jelas dia.
Jika menengok ke belakang, Elwin yang juga dosen beberapa universitas di AS ini bercerita bahwa gagasan Indonesian Dream lahir sekitar dua dekade lalu tepatnya ketika Indonesia berada pada zaman reformasi yang menimbulkan berbagai krisis sosial, ekonomi, politik dan identitas. Semua hal itu menyebabkan Indonesia berada di ambang perpecahan.
Krisis yang terjadi pada masa itu mendorong Elwin mendirikan Indonesian Institute pada 2002 di AS yang bertujuan mengkampanyekan nilai-nilai Pancasila sebagai suatu cita-cita ke seluruh masyarakat Indonesia. Kampanye tersebut dituangkan dalam bentuk artikel-artikel yang dipublikasikan pada website Indonesian Institute.
Selanjutnya pada 2009 Elwin menuliskan buku yang berjudul The Indonesian Dream: The Pursuit of a Winning Nation. Tahun ini, buku yang sama kembali dicerak dengan mengalami berbagai perubahan, khususnya kebaruan data-data yang relevan dengan kondisi kekinian.
Elwin memanfaatkan suasana momentum HUT Republik Indonesia ke-73 untuk meluncurkan bukunya dengan mengundang dan pembahas yaitu Andrinof Chaniago dan Sarwono Kusumaatmadja.