Selasa 21 Aug 2018 22:53 WIB

UKM Dolly Dapat Bantuan 15 Mesin Jahit Singer

Mesin jahit itu cocok untuk membuat sandal, baju batik, dan tas

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Model memperagakan busana batik karya perajin di kawasan Dolly, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (21/12).
Foto: Antara/Moch Asim
Model memperagakan busana batik karya perajin di kawasan Dolly, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (21/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Direktur PT Wijaya Mapan Abadi Edhi Yuwono menyerahkan bantuan 15 mesin jahit singer kepada Kelompok Usaha Bersama “Mampu Jaya” di eks lokalisasi Dolly, Wisma Barbara, Senin (20/8). Selain mesin singer, distributor resmi singer Indonesia ini juga memberikan semua peralatan yang dibutuhkan untuk menjahit, termasuk minyak mesin dan jarumnya, serta maintenancenya.

Direktur PT Wijaya Mapan Abadi Edhi Yuwono mengatakan, 15 mesin jahit yang diberikan kepada UKM Dolly ini memiliki kecepatan tinggi yang cocok untuk membuat sandal, baju batik dan tas. Oleh karena itu, mesin multifungsi itu sangat cocok digunakan oleh Kelompok Usaha Bersama Mampu Jaya yang selalu rutin mendapatkan pesanan sandal-sandal hotel.

"Dengan bantuan ini kami juga ingin stigma negatif yang selama ini berkembang, bisa dipulihkan menjadi lebih positif. Salah satunya dengan program yang terus mengembangkan UKM-UKM di sini,” ujar Edhi.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meyakini, bantuan mesin itu bisa bermanfaat bagi warga di eks lokalisasi Dolly dan bisa mengentaskan kemiskinan warga. “Memang tidak mudah seperti membalikkan tangan. Tapi yang pasti pergerakan pembangunan di sini sangat cepat dan bagus. Saya bangun di daerah lain agak lama, kalau di sini mereka sudah mandiri, termasuk desainnya sudah mandiri,” kata Risma.

Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga menjelaskan, berbagai upaya dalam menghidupkan UKM di Dolly adalah untuk keberhasilan anak-anak dan cucu warga sekitar. Makanya, Risma memberanikan diri menutup eks lokalisasi Dolly karena tidak ingin membahayakan anak cucu mereka.

“Saat ini, anak-anak di eks lokalisasi harus masuk SMP negeri, semuanya harus masuk negeri karena saya ingin tanggung mereka semuanya. Kecuali anak-anak yang memang tidak mau. Pendidikan anak-anak di sini harus berhasil,” kata Risma

Risma mengungkapkan alasan dirinya terus berupaya mengembangkan pendidikan bagi anak-anak di eks lokalisasi Dolly. Itu tak lain karena Risma merasa, mereka harus dientaskan secepat mungkin, supaya bisa mengangkat derajat orang tuanya.

Oleh karena itu, Risma meminta kepada ibu-ibu para pelaku UKM itu untuk terus bekerja keras, pantang mundur dan pantang menyerah. “Semuanya mungkin asal kita mau. Tuhan itu adil. Tuhan tidak pernah membeda-bedakan umatnya, pasti Tuhan akan memberikan jalannya kepada kita,” ujar Risma.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement