Rabu 22 Aug 2018 05:16 WIB

Microsoft Kantongi Bukti Baru Peretasan Politikus AS

Intelijen Rusia telah melakukan phishing terhadap Lembaga Republikan Internasional.

Rep: Sri Handayani/ Red: Friska Yolanda
Kantor pusat Microsoft di Finlandia.
Foto: EPA/Markku Ojala
Kantor pusat Microsoft di Finlandia.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Perusahaan komputer ternama Microsoft mengaku diperintahkan oleh pengadilan untuk mengeksekusi penutupan enam laman web. Seperti dikutip NBC News, Selasa (21/8), Microsoft menyatakan laman itu dibuat oleh kelompok yang terkait intelijen Rusia untuk memata-matai lembaga konservatif Amerika Serikat (AS), Senat AS, dan Microsoft.

Laman palsu itu bekerja dengan mengelabui pengguna agar berpikir bahwa mereka mengklik laman-laman milik Hudson Institute. Hudson Institute merupakan sebuah think tank konservatif Washington dan Institut Republikan Internasional, kelompok pro-demokrasi nirlaba yang dewannya mencakup banyak tokoh Republik terkemuka, termasuk Senator John McCain, R-Ariz d an mantan Ketua Komite Nasional Republik Frank Fahrenkopf.

FBI enggan mengomentari pernyataan Microsoft tersebut. Sementara, Institut Hudson tidak menjawab panggilan telepon saat dihubungi oleh NBC News

Presiden International Republican Institute Daniel Twining menyalahkan Presiden Rusia Vladimir Putin atas temuan tersebut. Ia menyebut intelijen Rusia telah melakukan phishing terhadap Lembaga Republikan Internasional dan organisasi lain yang konsisten menolak campur tangan Kremlin terhadap organisasi yang mendukung demokrasi dan hak asasi manusia (HAM).