Rabu 22 Aug 2018 07:05 WIB

Jokowi Shalat Idul Adha di Bogor

Ibu negara Iriana tidak tampak mendampingi Jokowi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Jokowi menunaikan ibadah shalat Idul Adha di lapangan Tegar Beriman, Pemkab Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/8).
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Presiden Jokowi menunaikan ibadah shalat Idul Adha di lapangan Tegar Beriman, Pemkab Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) pagi ini menunaikan ibadah shalat Idul Adha 1439 H di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/8). Jokowi shalat Id di lapangan Tegar Beriman, Kompleks Pemkab Bogor. Namun berdasarkan pantauan, Ibu Negara Iriana Jokowi tak tampak mendampingi presiden saat tiba di Lapangan Tegar Beriman. 

Jokowi tiba di Lapangan Tegar Beriman pada pukul 06.15 WIB dengan mengenakan kemeja putih yang dibalut jas hitam serta sarung hitam bermotif, dan mengenakan peci hitam. Ia kemudian tampak menyalami para tokoh agama yang hadir. 

Shalat Id di Lapangan Tegar Beriman Kabupaten Bogor ini diimami oleh Pimpinan Ponpes Madrosatul Qur'an Al-Falak Ciomas H Zaenal Abidin dengan khotib KH Suhendra.

photo
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri

Saat menunaikan ibadah shalat Id, Presiden Jokowi juga didampingi oleh Koordinator Staf Khusus Teten Masduki. Turut hadir juga Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Mochammad Iriawan dan Bupati Bogor Nurhayanti. 

Pj Gubernur Jawa Barat, M Iriawan pun menyambut kehadiran Jokowi untuk menunaikan shalat Idul Adha di Kabupaten Bogor. Ia berharap, kehadiran Jokowi dapat mempererat hubungan antara pemimpin dengan masyarakat Bogor.

"Sungguh menjadi kebahagian bagi masyarakat Jabar dalam dua tahun berturut-turut bapak Presiden berkenan berkurban di wilayah Jabar. Tahun lalu di Sukabumi, tahun ini di Bogor. Kita tahu interaksi bapak dengan warga Jabar sangat baik di banyak kesempatan," kata Iriawan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement