Rabu 22 Aug 2018 13:27 WIB

Pengungsi Lombok Berterima Kasih Bantuan Daging Kurban

Warga meminta status tanggap darurat diperpanjang.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Muhammad Hafil
Sejumlah warga bersilahturahmi usai pelaksanaan ibadah shalat ied di Posko Pengungsian, Desa Kekait, Desa Gunungsari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Rabu (22/8).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah warga bersilahturahmi usai pelaksanaan ibadah shalat ied di Posko Pengungsian, Desa Kekait, Desa Gunungsari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Rabu (22/8).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Kepala Desa Jeringo, Sahril, mengaku bersyukur adanya penyaluran hewan kurban yang sampai ke desanya. Desanya yang masuk dalam wilayah Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi salah satu yang terparah akibat gempa beberapa waktu lalu.

Menurut Sahril, 93 persen rumah warga di desanya mengalami rusak berat akibat guncangan gempa yang berkali-kali melanda wilayah ini. Akibatnya, seluruh penduduk Desa Jeringo --termasuk dia-- sebanyak 2.706 jiwa terpaksa harus tinggal di tenda-tenda yang tersebar di 52 titik pengungsian di lima dusun yang ada di Jeringo.

"Terima kasih dan apresiasi kepada ITDC yang telah peduli sejak awal sehingga Alhamdulillah warga kami bisa menikmati daging kurban," ujar Sahril saat menerima bantuan daging hewan kurban di Kantor Desa Jeringo, Lombok Barat, NTB, Rabu (22/8).

Dia mengkhawatirkan kondisi warga yang entah sampai kapan tinggal di tenda pengungsian. Ia berharap, sumbangan daging kurban mampu menambah gizi dan ketahanan tubuh warga yang rentan terkena penyakit pascabencana.

Ia juga meminta Gubernur NTB TGB Zainul Majdi untuk memperpanjang masa tanggap darurat yang seharusnya pada 25 Agustus mendatang lantaran korban terdampak masih sangat memerlukan perhatian dan pendampingan.

"Untuk desa ini harus diperpanjang, jangan sampai kami ditinggal karena kami enggak bisa hadapi ujian yang sangat besar ini sendirian, kami ingin desa ini dijadikan sebagai desa binaan (ITDC)," harap dia.

PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) merupakan BUMN yang ditunjuk untuk fokus membantu penanganan darurat bencana di Desa Jeringo berdasarkan surat keputusan sekretaris daerah Pemprov NTB.

"Dari awal kami buat posko di sini, ada dapur umum, MCK, mushala darurat, dan tenda belajar untuk trauma healing anak-anak juga," ujar Deputy Project Director the Mandalika ITDC Adi Sujono.

Adi menjelaskan, sumbangan hewan kurban sendiri berasal dari urunan para pegawai, direksi, dan juga rekanan di dalam kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika yang dikelola ITDC.

"Ada tujuh sapi, satu sapi dipotong di sini, yang enam sapi di tempat pemotongan hewan di Puyung (Lombok Tengah), biar mereka tidak terlalu sibuk dan mereka juga perlu beristirahat banyak," katanya menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya