REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) terus mengirim bantuan kebutuhan mendasar bagi warga terdampak gempa di Pulau Sumbawa. Dua kabupaten di Pulau Sumbawa, Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), menjadi wilayah dengan dampak terparah akibat gempa yang terjadi pada Ahad (19/8) malam.
Kepala BPBD NTB, Muhammad Rum mengatakan, telah mengirimkan tiga truk bantuan logistik untuk warga terdampak gempa di Sumbawa dan KSB.
"Kita semalam sudah kirim tiga truk bantuan, satu truk untuk KSB, dua truk untuk Sumbawa," ujar Rum kepada Republika.co.id di Mataram, NTB, Rabu (22/8).
Distribusi bantuan, kata dia, juga kembali dilakukan pada Rabu (22/8) dengan mengirimkan dua truk bantuan logistik ke KSB. "Ya kita terus kirimkan bantuan, namun perlu waktu karena jarak tempuh yang tidak dekat," ujarnya.
Rum memastikan perhatian provinsi juga akan tercurah bagi warga terdampak gempa di Pulau Sumbawa, seperti yang dilakukan di Pulau Lombok. "Kita terus koordinasi dengan BPBD kabupaten terkait pendataan dan kebutuhan yang diperlukan," kata dia.
Rum menyampaikan, program rehabilitasi dan rekonstruksi rumah rusak akibat gempa juga akan dilakukan di warga yang rumahnya rusak akibat gempa di Pulau Sumbawa.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa, Zainal Abidin, mengatakan banyak warga di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengungsi akibat gempa yang terjadi pada Ahad (19/8) malam.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperbarui kekuatan gempa yang mengguncang Lombok Timur, pada pukul 21.56 WIB, Ahad (19/8) malam. Gempa dipastikan berkekuatan magnitudo 6,9 dari yang sebelumnya disebutkan bermagnitudo 7,0.
BMKG menyebut gempa yang berpusat di 30 km timur Laut Lombok Timur kedalaman 18 Km tersebut merupakan jenis gempa baru dan bukan susulan dari gempa sebelumnya. Gempa tersebut juga berbeda dari gempa sebelumnya yang berkekuatan magnitudo 7 pada 5 Agustus lalu.