Kamis 23 Aug 2018 09:18 WIB

Kurban Bebas Plastik

Potongan daging kurban dibungkus daun jati dan dibagikan dengan anyaman bambu

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Esthi Maharani
Penyelenggara penyembelihan kurban di Dusun Kalipucang, Kasihan, Bantul menggunakan daun jati dan anyaman bambu sebagai pembungkus potongan daging kurban. Hal ini dilakukan untuk menekan sampah plastik yang dinilai tidak ramah lingkungan.
Foto: Eric Iskandarsjah Z / Republika
Penyelenggara penyembelihan kurban di Dusun Kalipucang, Kasihan, Bantul menggunakan daun jati dan anyaman bambu sebagai pembungkus potongan daging kurban. Hal ini dilakukan untuk menekan sampah plastik yang dinilai tidak ramah lingkungan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pada umumnya daging kurban yang dibagikan kepada masyarakat dibungkus dalam kantong plastik. Namun, mengingat  kantong plastik merupakan benda yang akan menjadi sampah dengan waktu penguraian yang sangat lama, maka sejumlah warga di Padukuhan Kalipucang RT 04, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul pun mencoba mencari bungkus yang lebih ramah lingkungan.

Ketua Takmir Masjid Al-Furqon, Kalipuncang, Bantul, Joko mengatakan, panitia kurban memilih membungkus potongan-potongan daging kurban menggunakan daun jati dan dibagikan menggunakan anyaman dari bambu yang biasa disebut kreneng.

“Hal ini berangkat dari keprihatinan atas banyaknya penggunaan plastik saat hari raya kurban. Padahal, plastik merupakan bahan yang sulit terurai,” kata Joko, Rabu (22/8).

Oleh karena itu, panitia kurban dan warga pun sepakat untuk menggunakan daun jati dan kreneng. Selain agar lebih ramah lingkungan, lanjutnya, kebijakan ini sekaligus untuk lebih memberdayakan masyatakat setempat mengingat sebagian warga di Kalipuncanh merupakan pengrajin kreneng.

Selain itu, penggunaan kreneng dinilai juga akan berpengaruh pada kualitas daging. Menurut dia, daging akan jauh lebih fresh karena ada ruang terbuka untuk sirkulasi udara. Cita rasa daging juga akan lebih khas karena adanya sentuhan daun jati sebagai pembungkus daging.

Seniman sekaligus pegiat lingkungan Bantul, Abdul Syukur mengungkapkan, penggunaan kreneng sebagai pembungkus daging kurban merupakan terobosan yang sangat baik. Disamping sebagai upaya mengurangi ketergantungan masyarakat akan penggunaan kantong plastik, cara ini juga tepat menjadi pemberdayaan ekonomi warga yang bergerak di sektor kerajinan kreneng.

"Kreneng merupakan kerajinan masyarakat khas Kalipucang. Sehingga ini merupakan langkah agar agama dan tradisi ini bisa berjalan beriringan," kata Abdul.

Menurutnya, penggunaan kreneng sebagai pembungkus daging kurban di Dusun Kalipucang ini sudah dilakukan sejak 2015. Diharapkan, hal positif ini pun dapat terus dilakukan sehingga hari raya kurban dapat berlangsung tanpa menimbulkan hal negatif bagi lingkungan.

“Semoga hal positif ini juga dapat diterapkan oleh penyelenggara penyembelihan kurban di tempat lain. Sehingga dampak postifinya dapat semakin masif dalam menekan angka sampah plastik,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement