REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Untuk pertama kalinya dalam hampir satu tahun, beredar rekaman suara pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi, Kamis (23/8). Dia meminta pengikutnya berperang meskipun sebelumnya mengalami kekalahan.
Pernyataan tersebut berdasarkan rekaman audio yang dipublikasikan di saluran media ISIS. Dalam pernyataan yang berdurasi 55 menit itu, Baghdadi mengucapkan selamat atas apa yang ia gambarkan sebagai "singa yang menyerang" di balik serangan baru-baru ini di Kanada dan Eropa. Ia meminta pengikutnya menggunakan bom, pisau, atau mobil untuk melakukan serangan.
Baghdadi juga menyampaikan ucapan Hari Raya Idul Adha kepada Muslim. Hal ini menandakan rekaman suara tersebut dilakukan baru-baru ini.
"Bagi mujahidin, skala kemenangan atau kekalahan tidak tergantung pada kota besar atau kota kecil yang dicuri atau tunduk pada siapa yang memiliki superioritas udara, rudal antarbenua, atau bom pintar. Wahai para tentara Khalifah, percayalah pada janji Tuhan dan kemenangan-Nya karena dengan kesulitan datang bantuan dan jalan keluar," kata Baghdadi dalam rekaman berbahasa Arab yang diposting kelompok media al-Furqan.
Namun, sampai berita ini diturunkan, Reuters tidak dapat memverifikasi apakah suara di rekaman itu milik Baghdadi.
ISIS yang hingga tahun lalu menguasai daerah-daerah besar di Suriah dan Irak mengalami kekalahan berturut-turut dalam serangan sekutu internasional. Baghdadi mendeklarasikan dirinya sebagai penguasa semua Muslim pada 2014 setelah merebut kota utama Irak Utara, Mosul. Ia sekarang diyakini bersembunyi di wilayah perbatasan Irak-Suriah setelah kehilangan semua kota besar dan kota-kota kecil.
ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan di seluruh dunia, termasuk penembakan 22 Juli di Toronto, Kanada yang menewaskan dua orang dan 13 terluka. Akan tetapi, polisi Kanada mengatakan mereka tidak memiliki bukti sejauh ini untuk mendukung klaim tersebut.
Baghdadi juga menyerukan kepada para pengikut Irak untuk mempertahankan serangan terhadap Muslim Syiah. Dia meminta pengikut untuk tetap setia kepada para pemimpin gerakannya dan mendesak warga Arab Saudi, Bahrain, dan Yordania untuk menggulingkan penguasa mereka.
Baghdadi sering dilaporkan tewas atau terluka. Keberadaannya tidak diketahui, tetapi pesan suara pada Rabu (22/8) itu menunjukkan dia masih hidup. Salah satu putranya dilaporkan tewas di kota Homs di Suriah.
Baghdadi juga memperingatkan provinsi Idlib di Suriah akan jatuh ketika Rusia dan pasukan pemerintah Suriah sedang bersiap menyerangnya. Provinsi Idlib berada di wilayah terakhir dari wilayah yang masih dipegang oleh para pemberontak yang menentang pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. Pada Juni lalu, koordinator kemanusiaan regional PBB memperingatkan ISIS dan kelompok militan lainnya berbaur dengan penduduk di Idlib.